Kejuaraan Dunia Junior 2017 yang berlangsung 9-22 Oktober lalu di GOR Among Rogo, Yogyakarta dinilai tersukses sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen ini.
GOR Among Rogo yang biasanya tampak lengang, terus didatangi ribuan orang yang memenuhi tribun penonton.
Puncaknya pada babak final perorangan, Sabtu (22/10/2017). Sekitar 4.000 penonton datang memadati arena pertandingan. Kejuaraan level junior yang biasanya sepi penonton, tak terjadi di Yogyakarta.
"Kami patut bersyukur karena penyelenggaraan turnamen kejuaraan dunia junior bisa berjalan dengan baik dan sukses. Saya kira ini sudah sesuai dengan harapan sebelumnya," kata Ketua Penyelenggara Kejuaraan Dunia Junior 2017 Achmad Budiharto.
"Sebelumnya, kami berharap bisa sukses sebagai penyelenggara dan sukses prestasi. Kami juga sukses dalam hal prestasi dengan raihan dua emdali emas, dua medali perak, satu medali perunggu," ucap Budiharto.
Budiharto mengatakan turnamen ini dinilai paling luar biasa daripada penyelenggaraan turnamen yunior dalam beberapa tahun terakhir.
"Sebagai tuan rumah, kami mendapat banyak sanjungan terutama dari pihak BWF (Badminton World Federation). Melihat penonton yang antusias, mereka menyamakan turnamen ini sekelas superseries. Sejauh ini, belum ada turnamen junior bisa disaksikan oleh penonton sebanyak ini," tutur Budiharto.
"Pada babak final saja, sekitar 4.000 penonton memadati tribun penonton Among Rogo. Ini menjadi catatan tersendiri untuk BWF," ujar Budiharto.
Sukses menjadi tuan rumah, Indonesia pun langsung mendapat tawaran dari BWF untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan dunia junior pada 2019.
"Tetapi, kami masih pikir-pikir dulu. Untuk mengadakan turnamen seperti ini, pastinya dibutuhkan persiapan panjang dan biaya yang cukup besar. Mudah-mudahan kalau ada sponsor yang mendukung, kami bakal terima tawaran itu, tetapi kalau tidak ada, ya dijeda dulu saja," ucap Budiharto.
Sukses di penyelenggaraan, Indonesia sebagai tuan rumah pun tak kalah sukses dalam meraih prestasi. Sebanyak lima medali terdiri dari dua emas, dua perak dan satu perunggu, berhasil diamankan atlet junior Indonesia dari nomor perorangan.
Dua medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri.
Adapun pasangan ganda putra, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda putri, Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto meraih medali perak.
Sementara itu, medali perunggu diperoleh pasangan ganda putra, Rinov Rivaly/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar