Namun, para atlet mampu mencapai hasil lebih dari ekspektasi.
"Ketika kami tiba-tiba mendobrak, membuat orang-orang syok. Tidak hanya pemanjat, juri dan para pelatih juga banyak yang terkejut. Mereka bilang 'kemana saja kalian selama ini'? " tutur Caly.
Caly mengaku kebanjiran pertanyaan dan apresiasi dari para pelatih lawan. Tak sedikit pihak yang meminta studi banding ke Indonesia.
Menurut Caly, catatan prestasi ini karena adanya pemusatan latihan nasional (pelatnas). Selama ini, metode pembinaan atlet di PP FPTI kurang terukur dan fokus.
"Selama ini kami kalau rekrutmen mendadak, tidak ada program yang tersentralisasi. Dengan adanya Pelatnas, polanya lebih terukur," ucap Caly.
Seusai pertandingan di Wujiang, para atlet timnas tersebut tak langsung pulang ke Indonesia.
Mereka akan melanjutkan perjalanan mereka dengan mengikuti seri kejuaraan dunia berikutnya di Xinjiang pada 14-15 Oktober mendatang.
Pada dua ajang seri kejuaraan dunia di China itu, Indonesia mengirimkan enam atlet putra dan enam atlet putri.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | FPTI |
Komentar