"Hari pertama, tim makan nasi, rendang, dan tempe goreng. Selanjutnya, saya memasak sayur asam dan ayam goreng, kemarin menunya sayur lodeh. Hari ini saya memasak sayur sop, rendang, dan nugget," tutur Ergus.
Ergus memasak dua kali sehari di sirkuit. Pagi hari dia mulai memasak pukul 07.00 pagi waktu setempat dan pukul 17.00 waktu setempat untuk kebutuhan konsumsi sekitar 20 orang.
"Terkadang sore jelang malam, saya memasak mie instan kalau ada pebalap yang ingin mengemil," ujar Ergus.
Ergus mengaku baru kali pertama memasak untuk tim. Biasanya, dia mengurus akomodasi dan administrasi tim. Dia juga merupakan pemilik tim balap Honda Oei.
"Saya belajar memasak dulu dengan stri yang asli Aceh sebelum berangkat ke sini. Sampai sekarang, saya juga masih berkomunikasi dengan istri soal masakan dan bumbu sebelum memasak ha-ha-ha," aku Ergus
Untuk menu, Ergus berusaha mengurangi masakan berminyak dan memperbanyak sayur.
"Kalau terlalu berminyak tidak bagus untuk kondisi pebalap," ujar Ergus.
Selain Indonesia, tim Thailand dan Malaysia juga membuka dapur kecil di paddock masing-masing.
Tim Malaysia bahkan membawa koki khusus untuk memasak menu tim. Sang koki juga sekaligus berjualan makanan Melayu kepada para pengunjung yang datang ke Sirkuit Madras.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara.net |
Komentar