Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rasa Cinta Terhadap Tenis Iringi Rafael Nadal Raih Gelar AS Terbuka 2017

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 11 September 2017 | 15:51 WIB
Petenis putra Spanyol, Rafael Nadal, berpose dengan trofi AS Terbuka 2017 yang diraihnya setelah mengalahkan Kevin Anderson (Afrika Selatan) 6-3, 6-3, 6-4 pada babak final di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Minggu (10/9/2017) malam waktu setempat.
MATTHEW STOCKMAN/AFP PHOTO
Petenis putra Spanyol, Rafael Nadal, berpose dengan trofi AS Terbuka 2017 yang diraihnya setelah mengalahkan Kevin Anderson (Afrika Selatan) 6-3, 6-3, 6-4 pada babak final di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Minggu (10/9/2017) malam waktu setempat.

 

Grand Slam terakhir dengan Toni Nadal

Perjalanan karier Nadal sebagai petenis elite dunia tentu tidak bisa dipisahkan dengan sosok pelatih sekaligus pamannya, Toni Nadal.

Toni adalah orang yang bertanggung jawab atas keputusan Nadal memilih jalan hidup sebagai petenis.

Sejak pertama kali memegang raket tenis pada usia 3 tahun, Nadal bertransformasi menjadi salah satu petenis terbaik di dunia sepanjang masa.

Dia bahkan dijuluki "King of Clay" alias Raja Tanah Liat saking hebatnya menguasai lapangan tanah liat.

Kini, setelah 16 gelar Grand Slam diraih, Nadal harus mengucapkan selamat tinggal kepada Toni.


Petenis Spanyol, Rafael Nadal (kiri), berbicara dengan pelatihnya, Toni Nadal, pada sesi latihan, Minggu (17/1/205), jelang Australia Terbuka di Melbourne Park yang akan berlangsung 18-31 Januari.(MICHAEL DODGE/GETTY IMAGES)

Tongkat kepelatihan yang semula dipegang Toni akan diserahkan kepada Carlos Moya, mantan petenis nomor satu dunia sekaligus teman dekat Nadal.

Saat ini, Moya sudah terlibat dalam program latihan Nadal. Namun, dia baru akan sepenuhnya memegang kendali atas Nadal pada tahun depan.

Sementara itu, Toni akan melanjutkan perjalanannya sebagai seorang pelatih dengan mengurus Rafael Nadal Academy di Mallorca, Spanyol.

"Dia (Toni) akan berhenti dan mulai memberi atensi lebih kepada akademi. Ini akan menjadi hal yang luar biasa bagi akademi dan juga anak-anak," ucap Nadal.

"Namun, bukan berarti Toni tidak akan melakukan perjalanan sama sekali. Saya percaya hal ini adalah pernyataan bodoh. Yang jelas, dia tidak akan ada dalam catatan harian latihan dan perjalanan saya," kata Nadal lagi.


Petenis Spanyol, Rafael Nadal, melakukan selebrasi dengan menggigit trofi juara Monte Carlo Masters. Nadal menjadi kampiun setelah mengalahkan rekan senegara, Albert Ramos-Vinolas, 6-1, 6-3, di Monte Carlo Country Club, Monte Carlo, Monako, Minggu (23/4/2017).(VALERY HACHE/AFP PHOTO)

Sepanjang 2017, Nadal telah menjuarai lima turnamen yakni Monte Carlo Masters, Barcelona Terbuka, Madrid Masters, Roland Garros, dan AS Terbuka.

Jumlah trofi inilah yang mendorong Nadal kembali menempati posisi nomor satu dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : bbc.com, Twitter/usopen, ATPWorldTour.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X