Pasangan ganda campuran Indonesia, Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto, hanya bisa meraih medali perunggu pada Kejuaraan Asia Junior 2017.
Jauza/Ribka meraih keping medali tersebut setelah menelan kekalahan 16-21, 17-21 dari pasangan China, Xuanxuan Liu/Yuting Xia, pada laga semifinal di Jaya Raya Sports Hall Training Center, Sabtu (29/7/2017).
Pencapaian tersebut tetap disyukuri oleh Jauza/Ribka, meskipun mereka menilai masih ada teknik permainan yang perlu diperbaiki.
"Hasil ini mencapai target pribadi saya. Sebenarnya masih belum puas, ke depannya harus lebih baik lagi. Masih banyak target yang harus kami capai. Permainan juga harus diperbaiki. Namun, kami tetap bersyukur bisa membawa medali perunggu," kata Jauza kepada Badminton Indonesia.
"Saya juga belum terlalu puas dengan penampilan hari ini. Harusnya bisa lebih safe lagi, lebih rapi ,dan mengurangi kesalahan sendiri di lapangan," tutur Ribka menambahkan.
Baca juga:
- Tempat Pendaftaran Maybank Bali Marathon 2017 Akan Lebih Luas
- Ricciardo Jadi Pebalap Tercepat pada Latihan Kedua GP Hungaria
- Pernyataan Resmi CLS Knights soal Pengunduran Diri dari IBL
Pada laga semifinal, Jauza/Ribka mengawali pertandingan dengan penampilan yang tidak terlalu memuaskan. Keduanya mengaku kurang bisa mengatur tempo dan kalah kuat dari lawan.
"Tadi start main kami ketinggalan jauh, terutama pada game pertama. Terus banyak terserang lawan. Lawan bermain menyerang dan menutupnya bagus, sedangkan kami belum terlalu siap untuk menutupnya," ujar Jauza.
Meski harus kehilangan Jauza/Ribka, Indonesia masih memiliki peluang merengkuh gelar juara melalui pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Rehan/Fadia menembus babak final Kejuaraan Asia Junior 2017 setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Chang Wang/Kim Min-ji.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar