"Setelah liburan, saya ingin tampil bagus pada balapan terbesar di dunia nanti," katanya.
Pilihan ban
Hamilton memang sudah tidak asing dengan kondisi seperti ini. Dia pernah tertinggal poin dan pernah pula bermusuhan dengan mantan temannya yang akhirnya jadi rival. Dulu sosoknya adalah Nico Rosberg, sekarang Vettel.
Dalam tiga musim terakhir pun Hamilton selalu menaklukkan Silverstone. Tahun ini, sejalan dengan kebangkitan Mercedes, dia sangat berpeluang besar untuk menang lagi.
Dari sisi teknis tidak ada yang jadi ganjalan baginya untuk gagal menang. Hanya, potensi problem bisa datang berkaca dari kemenangan Valtteri Bottas (Mercedes) di Austria akhir pekan lalu.
Meskipun Mercedes mengklaim sudah membenahi masalah penghematan ban, Bottas terlihat kewalahan menjelang finis. Dia dengan mudah didekati oleh Vettel walau akhirnya tetap bisa menang.
Pirelli telah mengubah pilihan dengan tidak membawa ban hard. Ban medium menjadi ban paling keras meskipun belum tentu dipilih oleh para pebalap.
"Pilihan ini adalah hasil kesepakatan semua pihak," ujar Mario Isola dari Pirelli. "Ban supersoft baru pertama kali digunakan di Sirkuit Silvertone."
Ban supersoft itu pula yang nyaris menggagalkan kemenangan Bottas di Red Bull Ring karena ternyata lebih cepat aus ketimbang yang digunakan Ferrari di waktu bersamaan.
Soal pemilihan ban ini terlihat sederhana, tapi tidak bila benar-benar jadi momok selama balapan. Hamilton Hari's menyelesaikannya dengan kepala dingin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.783 |
Komentar