Greysia lalu bercerita tentang perjalanannya pada SEA Games 2005. Pada babak semifinal, mereka bertemu Saralee Thungthongkam/Satinee Jangkrajangwong dari Thailand.
"Pas main di semifinal, ankle saya cedera dan sakit sekali. Tapi, saya tetap memaksa untuk bermain dan akhirnya bisa menang. Kami lolos ke babak final," kata Greysia.
"Saya tetap mau main pas final. Saya bilang ke ci Jo, dia harus banyak cover saya karena kaki saya sakit. Setelah berjuang, akhirnya kami kalah," kata dia lagi.
Jo/Greysia kalah dari pasangan Malaysia, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui, dalam perebutan medali emas.
Pada SEA Games Vientiane (Laos) 2009 dan SEA Games Naypitaw (Myanmar) 2013, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Mereka tersingkir pada babak perempat final SEA Games 2009 setelah dikalahkan pasangan Thailand, Savitree Amitrapai/Vacharaporn Munkit.
Pada 2013, mereka gagal menjadi juara dan sekali lagi Greysia harus pulang dengan raihan medali perak setelah dikalahkan Woon Khe Wei/Vivian Hoo Kah Mun (Malaysia).
Tahun ini, Greysia akan turun dengan pasangan berbeda yaitu Apriani Rahayu. Pasangan ini baru dimainkan bersama pada Mei lalu saat gelaran Piala Sudirman di Gold Coast, Australia.
Mereka sudah meraih satu gelar bersama yakni pada Thailand Terbuka, awal Juni. Greysia/Apriani lalu terhenti pada babak kedua Indonesia Open, pertengahan Juni.
"Peluang untuk menjadi juara ada. Kami harus bermain dengan percaya diri," kata Greysia soal peluang meraih medali emas pada SEA Games 2017.
"Saat di lapangan, saya ingin berpikir bahwa ini merupakan SEA Games pertama dan saya bisa bermain lebih tenang," kata peraih medali emas Asian Games Incheon 2014 bersama Nitya tersebut.
Selain Greysia/Apriani, tim ganda putri Indonesia juga akan diwakili pasangan baru, Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar