Pemain bulu tangkis nomor ganda putri, Greysia Polii (29), akan memperkuat Indonesia pada gelaran SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus.
Bagi Greysia, ini akan menjadi pengalaman kelimanya membela tim Merah Putih pada ajang multi-event dua tahunan tersebut.
"Puji Tuhan saya dipilih lagi, masih dipercaya untuk ikut SEA Games. Semoga saya bisa meraih medali emas setelah tiga kali meraih medali perak (nomor perseorangan)," kata Greysia saat ditemui JUARA di Cipayung, beberapa waktu lalu.
Dari nomor perseorangan, tiga medali perak didapat Greysia pada 2005, 2007, dan 2013. Pada 2009, dia terhenti pada babak perempat final.
"Kalau di nomor beregu, saya sudah pernah merasakan meraih medali emas, pada 2007 di Thailand (Nakhon Ratchasima). Saya ingin merasakan medali emas SEA Games dari nomor individu," kata dia.
Pada SEA Games 2007, tim bulu tangkis Indonesia melakukan sapu bersih dengan meraih tujuh medali emas yang disediakan.
Di nomor perorangan, Greysia berpasangan dengan Jo Novita. Mereka kalah dari pasangan Liliyana Natsir/Vita Marissa, 15-21, 14-21, pada partai final
Baca juga:
"Pengalaman yang paling berkesan sebenarnya pas pertama ikut SEA Games pada 2005 (Manila, Filipina). Saya masih muda, masih berumur 15 tahun," kata Greysia.
"Waktu itu, perjuangan untuk meraih medali perak juga luar biasa," ujar Greysia yang kala itu berpasangan dengan Jo.
Greysia lalu bercerita tentang perjalanannya pada SEA Games 2005. Pada babak semifinal, mereka bertemu Saralee Thungthongkam/Satinee Jangkrajangwong dari Thailand.
"Pas main di semifinal, ankle saya cedera dan sakit sekali. Tapi, saya tetap memaksa untuk bermain dan akhirnya bisa menang. Kami lolos ke babak final," kata Greysia.
"Saya tetap mau main pas final. Saya bilang ke ci Jo, dia harus banyak cover saya karena kaki saya sakit. Setelah berjuang, akhirnya kami kalah," kata dia lagi.
Jo/Greysia kalah dari pasangan Malaysia, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui, dalam perebutan medali emas.
Pada SEA Games Vientiane (Laos) 2009 dan SEA Games Naypitaw (Myanmar) 2013, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Mereka tersingkir pada babak perempat final SEA Games 2009 setelah dikalahkan pasangan Thailand, Savitree Amitrapai/Vacharaporn Munkit.
Pada 2013, mereka gagal menjadi juara dan sekali lagi Greysia harus pulang dengan raihan medali perak setelah dikalahkan Woon Khe Wei/Vivian Hoo Kah Mun (Malaysia).
Tahun ini, Greysia akan turun dengan pasangan berbeda yaitu Apriani Rahayu. Pasangan ini baru dimainkan bersama pada Mei lalu saat gelaran Piala Sudirman di Gold Coast, Australia.
Mereka sudah meraih satu gelar bersama yakni pada Thailand Terbuka, awal Juni. Greysia/Apriani lalu terhenti pada babak kedua Indonesia Open, pertengahan Juni.
"Peluang untuk menjadi juara ada. Kami harus bermain dengan percaya diri," kata Greysia soal peluang meraih medali emas pada SEA Games 2017.
"Saat di lapangan, saya ingin berpikir bahwa ini merupakan SEA Games pertama dan saya bisa bermain lebih tenang," kata peraih medali emas Asian Games Incheon 2014 bersama Nitya tersebut.
Selain Greysia/Apriani, tim ganda putri Indonesia juga akan diwakili pasangan baru, Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar