"Saya tidak menyukai beberapa agen sepak bola. Mino Raiola, agen Paul Pogba, adalah salah satunya," tulis Sir Alex Ferguson dalam buku berjudul "Leading".
Kalimat tersebut mengacu pengalaman Ferguson ketika berupaya menahan Pogba pada musim panas 2012. Saat itu, kontrak Pogba yang berdurasi tiga tahun segera kedaluwarsa.
Manchester United sebetulnya memiliki opsi penambahan satu tahun. Untuk mengaktifkannya, Ferguson sudah melayangkan undangan kepada Raiola.
"Pertemuan pertama adalah kegagalan. Saya dan Raiola seperti minyak serta air," tulis Ferguson menambahkan.
Pogba akhirnya menerima pinangan Juventus dengan status bebas transfer. Sejak itu, tali silaturahmi antara Manchester United dengan Raiola sempat terputus.
Dari 2012 hingga 2013, ketika Ferguson memutuskan pensiun, tim beralias Setan Merah tidak pernah menjalani negosiasi transfer dengan Raiola.
Baru setelah Ferguson mundur, Raiola kembali merapat ke Old Trafford. Dia memulainya dengan menjajaki transfer Sergio Romero pada 2015. Pemilk nama terakhir bergabung ke Manchester United secara gratis karena ikatan kerja sama dengan Sampdoria habis.
2 - Paul Pogba has now scored in back to back games for Manchester United after a run of 19 games without a goal. Timely. pic.twitter.com/ySzNtNpTHd
— OptaJoe (@OptaJoe) May 24, 2017
Kepindahan Romero menjadi pintu masuk Raiola ke markas klub. Setahun berselang, dia merampungkan transfer tiga pemain sekaligus, yaitu Zlatan Ibrahimovic (gratis), Henrikh Mkhitaryan, dan Paul Pogba.
Baca juga: Ketika Paul Pogba Dituntut Jadi Pemain "3 In 1"
Manchester United sebenarnya bisa saja menunggu satu tahun untuk mendapatkan Mkhitaryan secara gratis. Sebab, dia telah menolak pembaruan kontrak dari Borussia Dortmund yang bakal kedaluwarsa pada 30 Juni 2018.
Namun, diklaim Hans-Joachim Watzke selaku CEO Dortmund, Raiola bermanuver begitu aktif untuk mengeluarkan kliennya dari Signal Iduna Park.
"Raiola adalah sosok cerdas sekaligus brutal. Ketika duduk bersama untuk kontrak Mkhitaryan, dia sudah mengetahui kemampuan Anda. Sikap dia sungguh tidak pantas," ucap Watzke.
Adapun untuk memulangkan Pogba, Raiola sengaja mengulur negosiasi demi meraup keuntungan finansial lebih besar. Demikian laporan ESPN FC.
Baca juga: Victor Lindelof, Bek Mahal, dan Contoh Gagal
Bahkan, investigasi dalam buku bertajuk "Football Leaks: The Dirty Business of Football" menyebutkan bahwa Raiola mengantongi surplus 41 juta dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 549,2 miliar) dari transfer Pogba.
Di luar biaya untuk agen, Manchester United mengucurkan 105 juta euro (sekitar Rp 1,4 triliun) ke rekening Juventus.
Mkhitaryan dan Pogba masih berstatus anggota Old Trafford hingga saat ini. Namun, tidak begitu dengan Ibrahimovic, yang tidak mendapatkan pembaruan kontrak akibat cedera parah.
26 - Romelu Lukaku's 26 goals in all comps last season was the most by an Everton player since Gary Lineker (40 in 1985-86). Crisp. pic.twitter.com/oYJEiBJU5Y
— OptaJoe (@OptaJoe) July 6, 2017
Kepergian pemain terakhir juga memicu manuver tambahan dari Raiola. Dia menawarkan Lukaku sebagai solusi lini depan ketika melihat Manchester United kesulitan merekrut Alvaro Morata dari Real Madrid.
Baca juga: Rooney, Lukaku, dan 16 "Kemesraan" Man United-Everton
Lagi-lagi, kesepakatan tercapai. Lukaku pun segera berseragam Setan Merah setelah Manchester United dan Everton satu suara untuk angka 75 juta poundsterling (sekitar Rp 1,3 triliun).
Artinya, sejak kepergian Ferguson, Raiola sudah "menjajah" Manchester United dengan lima kliennya. Total 3,3 triliun digelontorkan manajemen untuk Pogba, Mkhitaryan, dan Lukaku.
Ingat, itu belum termasuk komisi buat Raiola. Bisa dibayangkan berapa keuntungan finansial sang agen super.
Jangan lupakan pula, Raiola masih memiliki sejumlah komoditas panas seperti Blaise Matuidi dan Gianluigi Donnarumma untuk kembali menguras kas Setan Merah.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar