Dengan harga lebih mahal yakni 75 juta poundsterling (sekitar Rp 1,3 triliun), Lukaku tentu diharapkan menuliskan cerita lebih baik bersama Manchester United. Ada sejumlah faktor pendukung buat klien dari Mino Raiola itu.
Baca juga: AC Milan Resmi Lepas Gelandang "Paling Kasar" di Liga Italia
Pertama, Lukaku tampak klop dengan kebutuhan tim. Dia bermodalkan performa tajam bersama Everton dengan catatan 25 gol pada Premier League 2016-2017.
Aspek itu menjadi minus Setan Merah musim lalu. Mereka tampil solid di belakang, tetapi tumpul di depan. Mereka cuma cuma menyarangkan 54 gol dari 38 pertandingan Premier League atau membukukan catatan terburuk dari tim-tim penghuni zona tujuh besar.
4 - Romelu Lukaku is one of four players in PL history to score 80+ goals before turning 24 (also Owen, Fowler & Rooney). Coveted. pic.twitter.com/t0UUMWm9YY
— OptaJoe (@OptaJoe) June 6, 2017
Kehadiran Jose Mourinho bisa mengonfirmasi predikat klop buat Lukaku. Sang manajer memang sempat mencampakkan Lukaku di Chelsea, tetapi memiliki rekam jejak cukup bagus dalam menangani pemain Belgia.
Di Manchester United, Fellaini menjadi salah satu komponen penting dalam skema lini tengah Mourinho. Pria asal Portugal itu juga begitu bergantung kepada Eden Hazard ketika membawa Chelsea juara Premier League 2014-2015.
Baca juga: Tinggalkan Juventus, Penjaga Gawang Keturunan Indonesia Dilatih Inzaghi
Dalam buku berjudul "The Special One: The Secret World of Jose Mourinho", sang manajer juga menyukai pemain depan tinggi, kuat, dan lihai dalam duel udara seperti Lukaku. Pengalaman Mourinho dengan Diego Costa dan Didier Drogba menjadi pembenaran terhadap hal itu.
Tinggal bagaimana Lukaku mengintegrasikan diri dengan bantuan Fellaini dan menangani tekanan besar dari suporter. Kalau dia tidak mampu, siap-siap saja menambah daftar flop Belgia di Old Trafford.
Editor | : | |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar