2. Andriy Shevchenko (AC Milan dan Dynamo Kyiv)
Andriy Shevchenko dikenal sebagai salah satu ikon AC Milan pada era 2000-an. Selama tujuh tahun berkostum AC Milan, penyerang asal Ukraina ini mencetak tidak kurang dari 127 gol di Liga Italia.
Catatan tersebut seperti meneruskan produktivitasnya saat masih bermain untuk klub Liga Ukraina, Dynamo Kyiv. Selama lima tahun di situ, Shevchenko membukukan 60 gol di kompetisi domestik.
Hal tersebut yang membuat raksasa Liga Inggris, Chelsea, meminangnya pada 2006.
Manajemen The Blues ketika itu berharap Sheva, julukan Shevchenko, bisa mengulangi penampilan cemerlangnya di AC Milan kala berseragam Chelsea.
Nyatanya, performa Shevchenko di London jauh dari ekspektasi. Selama tiga musim, Shevchenko hanya tampil 48 kali dan mencetak sembilan gol saja.
Chelsea tidak puas dengan catatan tersebut. Mereka pun mengembalikan Shevchenko ke AC Milan pada 2008 selama satu musim. Kembali ke klub lamanya ternyata tidak membantu Shevchenko menemukan kembali sentuhan magisnya.
Dia hanya tampil 18 kali tanpa mencetak satu gol pun. Pemain bertinggi 183 cm tersebut pun memutuskan kembali ke klub lamanya, Dynamo Kyiv. Baru di sini dia kembali produktif. Selama tiga tahun, Shevchenko mencetak 23 gol sebelum gantung sepatu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar