Bersama Roma di periode pertama (2005-2009), ia membuat Roma bermain tanpa penyerang murni.
Baca Juga:
- Menteri Pendidikan Italia Minta Kiper AC Milan Segera Lulus SMA
- Bek Anyar Newcastle Sempat Anggap Telepon dari Benitez Sebagai Lelucon
- Kiper Baru Torino Ungkap Perlakuan Buruk PSG
Sistem 4-6-0 menjadi fenomena menarik. Kala itu, pemain yang diplot sebagai ujung tombak adalah Francesco Totti. Hanya, Totti beroperasi sebagai trequartista.
Ia beroperasi di antara posisi bek dan gelandang lawan. Totti membuat garis pertahanan lawan sangat tinggi.
Ruang itu lantas dimanfaatkan oleh kedua pemain sayap Roma, Mirko Vucinic dan Amantino Mancini. Meski tanpa penyerang murni, Roma tetap atraktif dan tajam.
Bersama Zenit, dan di periode kedua bareng Roma, Spalletti memakai jasa penyerang tengah dalam sistem 4-2-3-1, 4-3-3, atau 3-4-2-1.
Di dua tim tersebut, Spalletti dianugerahi penyerang tengah bagus dalam sosok Danko Lazovic, Alexander Kerzhakov (Zenit), dan Edin Dzeko (Roma).
Melihat Inter punya Icardi, rasanya aneh bila Spalletti tak memanfaatkan ketajaman sang kapten.
"Karakter pemain akan sangat penting. Kami harus solid dan kompak serta ingin menjadi tim yang hebat. Tim yang layak seperti Inter. Kondisi di skuat positif karena saya yakin tim ini punya kualitas yang bagus," kata Spalletti di situs klub.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar