Ia cukup fleskibel menempati berbagai peran maupun posisi di sektor gelandang, termasuk pivot di depan kuartet bek. Kontribusinya di sektor defensif ada pada kualitas tekel dan intersep.
Eks entrenador Betis, Pepe Mel (2014-2016) kerap memainkannya di posisi tersebut.
Situasi ini berharga mahal buat tim peminatnya, meski karakter playmaker si pemain bakal tetap menjadi penilaian utama.
Misalkan merapat ke Camp Nou, Dani bisa menjadi penerus Andres Iniesta di sisi kiri lini tengah Barca. Musim lalu, ia bersinar juga ketika diplot pelatih Betis, Victor Sanchez, di posisi tersebut.
Baca Juga: Liverpool Rekrut Naby Keita demi Gantikan Philippe Coutinho?
Andai jadi bermarkas di Santiago Bernabeu, karakternya bisa mirip Isco. Bukan kebetulan pula kalau Iniesta dan Isco merupakan dua pemain yang menjadi kiblat dari gaya dan permainannya.
"Saya tipe pemain yang suka ikut terlibat mengontrol permainan, di belakang penyerang. Posisi ini yang membuat saya paling nyaman, bisa mengatur pertandingan," tutur pria kelahiran Utrera tersebut.
"Saya mengidentifikasikan diri dengan Iniesta dan Isco. Dua pemain ini sering bergerak di posisi 8, di belakang striker, dan punya kebebasan buat menggerakkan tim. Mereka adalah anutan saya di tim nasional senior," tutur Dani.
Jika jadi meninggalkan Betis, baik itu menuju Camp Nou maupun ke Bernabeu, Dani sudah pasti bakal satu tim dengan dua anutannya itu. Masalahnya, satu tim sebagai tandem lini tengah atau sekadar melihat dari bench?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.781 |
Komentar