Start cepat itu menjadi definisi karier Lacazette di OL.
Bintangnya tak pernah padam sejak ia memastikan tempat utama di tim Lyon pada 2011-2012 di mana ia langsung bermain 29 kali.
Musim lalu, Opta mencatat bahwa ia punya catatan mencetak gol terbaik ketiga di kelima liga top Eropa.
86 - Alexandre Lacazette scored every 86 mins last season, the 3rd best rate for a player in the top 5 leagues (min 10 goals). Firepower pic.twitter.com/peHwG360Bj
— OptaJoe (@OptaJoe) July 5, 2017
Kendati mencetak gol demi gol bersama Lyon, ia tak bisa melakukan hal serupa di level internasional.
Lacazette hanya bermain 11 kali bagi timnas Prancis sejak Juni 2013, angka minim mengingat jumlah gol yang ia cetak dari tahun ke tahun dan juga kepahlawanannya bersama timnas junior Prancis.
Ia hanya menjadi starter tiga kali dalam periode waktu itu dan tak dibawa ke Piala Dunia 2014 dan Euro 2016.
Baca Juga: Sebagai Kiper, Anak Juergen Klinsmann Cetak Gol Indah di Sesi Latihan Hertha
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, tampak jauh lebih menyukai Olivier Giroud ketimbang Lacazette.
Pun, begitu nama-nama baru seperti Thomas Lemar, Ousmane Dembele, dan Kylian Mbappe merangsek ke timnas Prancis, Deschamps langsung memilih mereka.
Kendati demikian, preferensi Deschamps pasti berbeda dengan Wenger. Malah, Giroud yang tampak bakal kehilangan tempat dengan West Ham dan Everton dikabarkan mengincarnya.
Kehadiran Lacazette juga memberikan Wenger profil striker yang tepat: pekerja keras, sangat mobile, dan terbukti tajam dari tahun ke tahun, tetapi rela bermain di luar Liga Champions.
Hanya waktu yang akan bisa menjawab apakah Lacazette bisa meneruskan torehan dua digit golnya musim depan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar