Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketua Umum Persipura Jelaskan Kerugian Penangguhan Aturan Pemain U-23

By Ferril Dennys Sitorus - Minggu, 2 Juli 2017 | 22:32 WIB
Aksi gelandang Persipura Jayapura, Prisca Elisa Womsiwor, saat menggiring bola dalam laga pekan ke-11 Liga 1 melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya lamongan, Jawa Timur (14/06/2017) Rabu malam.
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Aksi gelandang Persipura Jayapura, Prisca Elisa Womsiwor, saat menggiring bola dalam laga pekan ke-11 Liga 1 melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya lamongan, Jawa Timur (14/06/2017) Rabu malam.

Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano (BTM), mengkritik keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan penangguhan regulasi pemain U-23  di Liga I. Bagi Benhur, keputusan tersebut sangat merugikan tim.

"Apa yang dilakukan oleh Liga Indonesia Baru dengan menangguhkan regulasi pemain U-23 hingga 30 Agustus 2017 adalah janggal. Tidak konsisten dan sewenang-wenang," kata Benhur seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/7/2017).

"Hal ini juga merugikan tim karena persiapan yang kami lakukan berdasarkan regulasi awal, walaupun sejak awal regulasi itu dipertanyakan banyak pihak, termasuk kami dan klub peserta lainnya. Kenapa janggal dan tidak konsisten?" tuturnya menambahkan.

Baca juga: Ini Prediksi Beruang Kutub soal Final Piala Konfederasi 2017

Menurut dia, kondisi seperti ini sama sekali tidak dibahas saat penetapan regulasi sebelum kompetisi dimulai.

Namun, lanjut Benhur, tiba-tiba penangguhan ini muncul dengan alasan yang tidak jelas.

"Mereka bilang karena jumlah pemain dari klub yang dipanggil ke timnas tidak merata. Nah, dulu hal ini pernah dibahas dan mereka bilang itu risiko. Harus dilihat kepentingan nasional, tetapi sekarang berubah," tuturnya.

Bahwa penerapan regulasi pemain U-23 adalah untuk pembinaan pemain muda, hal tersebut diikuti oleh tim Persipura dengan menyiapkan tim untuk memberikan porsi kepada pemain muda.

"Eh, mereka malah ubah. Kalau pembinaan, berarti harus merata. Jika seperti ini, berarti pemain yang tidak dipanggil ke timnas tidak mendapatkan menit bermain dan pembinaan jadi terputus. Pemain muda diabaikan. Yang dipentingkan hanya pemain yang dipanggil timnas. Di mana unsur pembinaannya?" ucap Benhur.

Baca juga: Aturan Pemain U-23 Ditangguhkan, Friska Womsiwor Siap Unjuk Gigi

Benhur mempertanyakan kenapa BLI harus sewenang-wenang dengan aturan. Padahal, saat penerapan regulasi pemian U-23 dan marquee player hampir semua klub mempertanyakan hal itu.

"Ketika itu, kami termasuk yang tidak setuju. Tetapi, aturan itu dipaksakan dan kami pasrah saja. Kami ikuti. Sekarang, entah dengan maksud dan tujuan apa tiba-tiba mereka menangguhkan regulasi pemain U-23 itu. Sama sekali tidak ada pembicaraan atau diskusi dengan klub atau tim. Hal ini namanya sewenang-wenang," katanya.

Benhur mengingatkan bahwa kualitas kompetisi level tertinggi ini bisa terganggu.

Ia mengingatkan bahwa pemenang kompetisi akan mewakili Indonesia di ajang Asia dan di AFC. Tidak boleh ada regulasi yang diatur semaunya atau di ubah-ubah di tengah perjalanan.

"Sangat disayangkan kalau terus seperti ini. Mau dibawa ke mana sepak bola kita? Kami tidak tahu setelah ini apalagi yang akan diubah," ujar Benhur Tommy Mano.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Antara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X