Liverpool FC akhirnya berhasil merampungkan transfer sayap AS Roma, Mohamed Salah. Pemain lincah berusia 25 tahun itu didatangkan The Reds setelah memecahkan rekor transfer klub.
Mohamed Salah menjadi pemain termahal di sepanjang sejarah Liverpool. Pemain asal Mesir itu diboyong dari AS Roma dengan nilai transfer sebesar 37 juta pounds atau sekitar Rp 628 miliar.
Liverpool rela merogoh kocek dalam-dalam setelah melihat performa Salah bersama Roma dalam dua musim terakhir. Eks sayap FC Basel dan Chelsea itu berhasil tampil tajam bersama Giallorossi.
Sebagai penyerang sayap, Salah mampu mencetak total 34 gol dan 24 assist di semua ajang dalam dua musim terakhir membela Giallorossi.
Namun, apakah performa mengilap bersama Roma plus nilai transfer fantastis bisa menjamin penampilan Salah di Liverpool bagaikan Sadio Mane pada 2016-2017?
Atau justru sang pemain tampil bak Andy Carroll di 2010-2011?
Mane dan Carroll merupakan dua dari lima pemain termahal yang pernah di datangkan dalam sejarah Liverpool.
Mane diboyong dari Southampton pada 2016-2017 seharga 30 juta pounds (sekitar Rp 509 miliar) dan Carroll dicomot dari Newcastle United dengan nilai 35 juta pounds (sekitar Rp 594 miliar).
Selain Salah, Carroll, dan Mane, dua dari lima pemain termahal lain Liverpool adalah Christian Benteke di posisi ketiga dengan harga 32,5 juta pounds (sekitar Rp 551 miliar) dan Roberto Firmino (posisi kelima) seharga 29 juta pounds (sekitar Rp 492 miliar).
Terkecuali Salah yang belum menunjukkan kontribusinya, dua dari empat pemain termahal Liverpool masing-masing memiliki nasib yang berbeda.
Carroll dan Benteke dianggap sebagai pembelian yang gagal, sedangkan Mane dan Firmino bisa disebut sukses memenuhi ekspektasi klub dan fan.
Sebagai pemain termahal Liverpool, kini ekspektasi tinggi tentu akan disematkan kepada Salah. Ia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi permainan The Reds.
Pembelian Salah ini juga menunjukkan ambisi Liverpool untuk mengembalikan kejayaan klub. The Reds sudah sangat rindu meraih predikat sebagai tim terbaik di Liga Inggris yang terakhir kali mereka rasakan pada 1989-1990.
Baca Juga:
- Bagaimana Rasanya Menjadi Cristiano Ronaldo?
- Tundukkan PV Sindhu, Tai Tzu Ying Melenggang ke Semifinal
- Revolusi China di Milan, Inter Tak Mau Ulangi Kesalahan
Namun, keraguan soal kontribusi Salah bagi Liverpool tentu tersirat pada diri klub dan fan. Pasalnya, sang pemain memiliki pengalaman buruk di Premier League atau kasta tetinggi Liga Inggris saat membela Chelsea pada 2014.
Salah gagal menunjukkan tajinya bersama The Blues selama satu tahun. Dia cuma menggulirkan dua gol dari 13 partai liga.
Chelsea pun akhirnya memutuskan untuk meminjamkan pemain berjulukan Lionel Messi dari Mesir itu ke Fiorentina pada Januari 2015 dan ke Roma di awal 2015-2016.
Menarik untuk disimak bagaimana Salah mengisi lembaran baru dalam kariernya di Inggris bersama Liverpool.
Apakah ia akan melanjutkan kisah buruk Liverpool saat memecahkan rekor transfer atas nama Andy Carroll atau menghentikan kenangan tersebut dengan tampil gemilang seperti Sadio Mane, yang menjadi top scorer tim musim lalu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar