Kesempatan terbang ke AS untuk menggelar TC tidak dicapai dengan mudah. Buktinya, timnas terpaksa meninggalkan shooting guard mereka, Mei Joni karena keterbatasan biaya.
Manajer timnas basket Indonesia, Suhadi, mengatakan sebenarnya bukan hanya Mei yang akan timnas tinggalkan.
"Awalnya, kami hanya akan membawa 12 pemain dan lima ofisial. Sebanyak 12 pemain itu dipilih berdasarkan pengamatan pelatih," ujar Suhadi.
Sebanyak 12 pebasket itu bertambah menjadi 14 karena forward Vamiga Michel dan center Vincent Rivaldi Kosasih mendapat bantuan dari masing-masing tim yakni Satria Muda Pertamina dan W88.News Aspac. Awalnya, Vamiga dan Vincent tak akan diberangkatkan.
"Vamiga akhirnya ikut ke AS karena dibantu klubnya beserta Mas Erick Thohir (pemilik SM). Vincent dapat bantuan dari Bapak Kim Hong (pemilik Aspac)," tutur Suhadi.
Baca juga:
- Mahfud Nurhuda Empat Kali Jadi Penerjemah Bahasa Korea pada Indonesia Open
- Sony Dwi Kuncoro Berbagi Tugas dengan Istri di Dalam dan Luar Lapangan
- Ko Sung-hyun, Bulu Tangkis, dan Rencana Jadi Pengajar
Sementara itu, Mei yang ditinggal di Indonesia telah diminta agar menjaga kondisi fisik karena dia akan dipanggil timnas untuk TC di Batam pada 3 Juli.
Menurut Suhadi, keberangkatan mereka ke AS tidak dibiayai Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Sejauh ini, biaya operasional masih ditutupi dana pribadi Suhadi dan dibantu oleh Ketua Badan Tim Nasional Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi), Syailendra Bakrie.
Belakangan, meski terlambat, pemerintah mengklaim telah mencairkan biaya operasional tersebut.
Sebenarnya, kekurangan dana bisa ditambal oleh sponsor yang masuk. Namun, menurut Suhadi, saat ini Perbasi tengah kesulitan mendapatkan sponsor.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.779 |
Komentar