Bermain sambil belajar. Hal itu benar-benar dilakukan oleh talenta muda potensial Schalke dan tim nasional Jerman, Leon Goretzka.
Penulis: Sem Bagaskara
Pada 2013, klub-klub mapan Eropa seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Borussia Dortmund sama-sama menaruh minat kepada Leon Goretzka, seorang remaja yang bahkan belum lulus SMA.
Tapi, justru klub asal Gelsenkirchen, Schalke 04, yang berhasil mendapatkan jasa Goretzka. Ia dibeli dari VfL Bochum dengan biaya sebesar 3,25 juta euro.
"Pilihan itu bukan hanya didasarkan kepada sudut pandang olahraga. Saya memilih Schalke supaya bisa tetap bersekolah di Bochum," kata Goretzka.
Baca juga:
- Kembali ke Liga Thailand, Kiatisuk Senamuang Langsung Telan Kekalahan Telak
- Victor Iqbonefo Jadi Pembuka Kemenangan Besar Klub Thailand
- Carlos Tevez dan Pato Jadi 'Pahlawan' Klub Liga Super China
Ketika pindah ke Schalke pada Juni 2013, usia Goretzka baru 18 tahun. Ia belum kelar menempuh pendidikan menengah atas di SMA Alice-Salomon-Berufskolleg di Kota Bochum.
Gelsenkirchen dan Bochum berada dalam wilayah teritori negara bagian yang sama, yakni Nordrhein-Westfalen.
"Saya sendirian mengemudi ke Bochum. Saya sudah punya izin mengemudi selama setahun belakangan. Perjalanannya sekitar 20 menit," ujar Goretzka kala itu.
Karena tak bisa menghadiri seluruh proses belajar di sekolah, Goretzka didampingi oleh guru privat tiga kali dalam seminggu.
Kegiatan belajar dan bermain sepak bola berlangsung selaras bagi Goretzka. Ritme tersebut sudah berjalan sejak dirinya masih membela VfL Bochum.
Mencuat
Performanya di lapangan tetap impresif. Ketika membela Bochum U-17, ia pernah mencatat periode bagus dengan mencetak enam gol dalam tujuh pertandingan.
Tiket promosi ke skuat U-19 pun didapatkan Goretzka, yang saat itu baru berumur 17 tahun. Meski mentas sebagai gelandang jangkar, ia mampu mencetak 11 gol dalam 15 penampilan bersama tim U-19 Bochum.
Kegemilangannya diganjar Fritz Walter Medal pada 2012. Ia menerima penghargaan sebagai pemain U-17 terbaik Jerman. Tak lama setelahnya, Bochum memberikannya debut profesional di ajang Bundesliga 2 2012/13.
"Saya ingin pemain-pemain muda bermain di level kelas dunia."
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew
Semusim berkiprah di divisi dua, ia langsung naik kelas ke Bundesliga bareng Schalke. Goretzka (22 tahun) kini sudah lulus SMA. Namun, proses pembelajarannya ternyata belum berakhir.
Ia sekarang tergabung bersama skuat Jerman di Piala Konfederasi 2017 yang banyak didominasi oleh pemain belia.
“Saya ingin pemain-pemain muda bermain di level kelas dunia," tutur pelatih Jerman, Joachim Loew, terkait alasannya banyak menyertakan talenta belia.
Goretzka tercoret dalam seleksi pemain Jerman menjelang Piala Dunia 2014. Tapi, ia adalah tipe pelajar yang baik.
Piala Konfederasi tahun ini bisa dijadikannya pelicin jalan untuk masuk skuat Tim Panser di Piala Dunia 2018.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.779 |
Komentar