Inspirasi
Pada 2009-2010, Koke hanya mengantungi 27 menit bermain. Dia peringkat lima dari bawah dan ada 29 pemain yang jumlah menit mentasnya lebih banyak.
Lanjut ke dua musim berikutn, jumlah pemain yang menit tampilnya mengungguli Koke terus menyusut. Dari 18 pada 2010-2011 menjadi 15 di 20112-12.
Pada 2012-2013, tinggal tujuh pemain yang lebih sering manggung daripada Koke.
Tujuh pemain itu adalah Thibaut Courtois (4.170 menit), Miranda (4.166), Juanfran (3.944), Gabi (3.818), Diego Godin (3.730), Filipe Luis (3.705), dan Radamel Falcao (3.527).
Jumlahnya berkurang lagi pada 2013-2014, menjadi tinggal empat: Courtois (5.070), Juanfran (4.934), Gabi (4.857), dan Miranda (4.710).
Musim berikutnya, Koke sudah berada di peringkat tiga. Dia hanya kalah dari Juanfran (4.450) dan Godin (4.320).
Di 2015-2016, cuma Jan Oblak (4.650) yang lebih sering mentas daripada Koke. Sampai akhirnya musim lalu pemain bernomor punggung enam ini menjadi nomor satu.
Perjalanan Koke kini menjadi contoh sekaligus inspirasi bagaimana pemain jebolan akademi bisa berkembang secara gradual namun pasti untuk menjadi pemain terpenting klub.
"Dia adalah salah satu pemimpin tim dan tumbuh sejak berusia masih sangat muda dengan nilai-nilai akademi kami. Mengetahui dia akan berlanjut bermain bersama kami dalam bertahun-tahun ke depan adalah berita terbaik," ujar Direktur Olahraga Atletico, Jose Luis Perez Caminero.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.779 |
Komentar