Pada akhir Mei lalu, Jorge "Koke" Resurreccion Merodio menangis bahagia usai menandatangani perpanjangan kontrak dengan Atletico Madrid hingga 2024.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Koke adalah produk asli akademi Atletico Madrid yang bergabung sejak 2000.
Ia juga asli kelahiran Kota Madrid. Tidak heran apabila gelandang berusia 25 tahun ini begitu mencintai Los Colchoneros.
Tetapi, Koke seharusnya tidak menangis bahagia sendirian.
Baca Juga:
- Firmino Pilih Nomor 9, Salah Pakai Nomor Kostum 11
- Joachim Loew: Gol Cile Seharusnya Bisa Dihindari
- Jadi Penyebab Keributan, Eks Pemain Chelsea Dijatuhi Sanksi 8 Laga di Liga China
Atletico juga mesti gembira berhasil mengamankan pemain yang pada musim lalu resmi mengukuhkan diri sebagai figur terpenting klub.
Statistik kompetisi 2016-2017 memperlihatkan untuk pertama kali sepanjang kariernya, Koke bisa memuncaki daftar pengoleksi menit bermain terbanyak bagi Los Rojiblancos di semua ajang.
Koke mengumpulkan 4.694 menit bermain. Pesaing terdekatnya adalah penyerang Antoine Griezmann. Dia mengoleksi 4.559 menit.
Sejak masuk ke tim utama Atleti pada 2009-2010, jumlah menit bermain Koke memang terus mengalami peningkatan.
Hal itu memperlihatkan perannya bagi tim semakin penting.
Sebelumnya, pengoleksi 34 penampilan buat timnas Spanyol itu tidak pernah menjadi pemain nomor satu Atletico.
Selalu ada pemain yang memiliki menit bermain lebih banyak daripada Koke. Namun, jumlahnya terus berkurang dari tahun ke tahun.
Lagi-lagi hal tersebut menunjukkan peningkatan peran Koke di dalam tim. Pelan-pelan dia menggeser satu demi satu pemain lain yang tadinya lebih vital.
Inspirasi
Pada 2009-2010, Koke hanya mengantungi 27 menit bermain. Dia peringkat lima dari bawah dan ada 29 pemain yang jumlah menit mentasnya lebih banyak.
Lanjut ke dua musim berikutn, jumlah pemain yang menit tampilnya mengungguli Koke terus menyusut. Dari 18 pada 2010-2011 menjadi 15 di 20112-12.
Pada 2012-2013, tinggal tujuh pemain yang lebih sering manggung daripada Koke.
Tujuh pemain itu adalah Thibaut Courtois (4.170 menit), Miranda (4.166), Juanfran (3.944), Gabi (3.818), Diego Godin (3.730), Filipe Luis (3.705), dan Radamel Falcao (3.527).
Jumlahnya berkurang lagi pada 2013-2014, menjadi tinggal empat: Courtois (5.070), Juanfran (4.934), Gabi (4.857), dan Miranda (4.710).
Musim berikutnya, Koke sudah berada di peringkat tiga. Dia hanya kalah dari Juanfran (4.450) dan Godin (4.320).
Di 2015-2016, cuma Jan Oblak (4.650) yang lebih sering mentas daripada Koke. Sampai akhirnya musim lalu pemain bernomor punggung enam ini menjadi nomor satu.
Perjalanan Koke kini menjadi contoh sekaligus inspirasi bagaimana pemain jebolan akademi bisa berkembang secara gradual namun pasti untuk menjadi pemain terpenting klub.
"Dia adalah salah satu pemimpin tim dan tumbuh sejak berusia masih sangat muda dengan nilai-nilai akademi kami. Mengetahui dia akan berlanjut bermain bersama kami dalam bertahun-tahun ke depan adalah berita terbaik," ujar Direktur Olahraga Atletico, Jose Luis Perez Caminero.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.779 |
Komentar