"Awalnya kami bekerja sebagai maskot pada sebuah acara non-olahraga. Nah, panitia Indonesia Open rupanya kenal dengan penanggung jawab acara tersebut, lalu kami diajak bergabung," ucap Katsu.
Baca juga:
- Jonatan Gagal ke Perempat Final Australia Terbuka
- Kata Anthony Setelah Gagal Kalahkan Chen Long
- Praveen/Debby Juga Melaju ke Perempat Final Australia Terbuka
Kedua pelakon maskot tersebut kompak menjawab "cukup" saat ditanya mengenai honorarium.
"Cukup lah. Setiap tahun juga naik kok bayarannya. Ya, berkisar ratusan ribu Rupiah per hari," tutur Bio.
Sama seperti edisi-edisi sebelumnya, pada Indonesia Open 2017, para maskot sudah mulai sibuk sejak babak kualifikasi alias hari pertama kejuaraan.
Namun, pada empat hari pertama, mereka bertugas menjamu tamu, fans, dan suporter yang datang.
"Kami menghibur para tamu yang sedang melihat-lihat atau belanja di stan sponsor. Saat babak semifinal, kami baru bertugas di dalam (samping lapangan)," ujar Katsu.
Katsu memastikan bahwa setiap negara langganan semifinal dan final sudah disiapkan maskot masing-masing. Jadi, euforia partai-partai krusial bakal menjadi lebih terasa dengan tingkah polah para maskot.
Teman-teman Bio dan Katsu antara lain Si Loreng (Malaysia), Suju (Korea Selatan), Lung-Lung (China), Shinta (India), serta Ms Viking (Denmark).
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar