Ketika diplot sebagai box-to-box midfielder, Kessi ibarat menjadi sosok berbeda: cepat, berstamina, kuat, sekaligus juga punya kualitas teknik mumpuni.
Barangkali aspek pergerakan dengan atau tanpa bola, penetrasi operan, dan penempatan posisi akan lebih terlihat ketika ia menjalani peran ini. Kessie juga punya kualitas mengoyak jala gawang lawan. Enam gol di Serie A musim lalu adalah buktinya.
Baca Juga:
- Egy Maulana Dipanggil Luis Milla Ikut Seleksi Timnas U-22 di Bali
- Anthony Ditantang Jorgensen, Jonatan Berpeluang Bertemu Lin Dan pada Australia Terbuka
- Evaluasi Ganda Putra Setelah Indonesia Open, Angga/Ricky Paling Disorot
Otomatis pelatih Milan, Vincenzo Montella, kini diberkahi pemain muda dengan fleksibilitas posisi yang bagus. Plus, ia jago bikin gol. Montella bisa leluasa memainkan Kessie meski agaknya bukan di posisi gelandang bertahan.
Satu spot itu mungkin disisakan untuk Lucas Biglia. Kessie? Dia bisa saja diplot sebagai gelandang kiri, bersaing atau langsung menyingkirkan Andrea Bertolacci.
Tentu saja Bertolacci bukan gelandang tunggal Milan yang "bermasalah".
Manuel Locatelli dan Andrea Poli minim jam terbang. Mario Pasalic (balik ke Chelsea), Jose Sosa, atau Mati Fernandez (Fiorentina) mungkin tak di Milan lagi musim depan.
Juraj Kucka inkonsisten, Ricardo Montolivo sibuk dengan isu cedera.
Kessie bisa memanfaatkan situasi ini untuk menjelma menjadi pemain reguler di tim. Tak seperti personel lini tengah lain Milan, ia cocok di posisi gelandang mana pun dalam skema trio gelandang Milan ala Montella.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar