Kebetulan juga sponsor kami sama, jadi lebih mudah untuk menjalani proses ini.
J: Di awal pembentukan pasangan Hendra/Tan, harapan tinggi sempat diungkapkan mereka. Namun, hal ini tidak berjalan mulus. Apa yang menjadi kendala?
LWW: Tantangan ada karena mereka adalah pemain dari dua negara yang berbeda, dengan domisili berbeda juga. Hendra punya keluarga di Indonesia, Tan punya keluarga di Malaysia.
Hal ini membuat masa latihan bersama mereka sangat kurang. Mereka baru bisa berlatih bersama saat mengikuti turnamen.
Itu yang pertama. Namun, kendala paling besar ialah menyatukan permainan mereka. Hendra sudah terbiasa dengan gaya main (Markis) Kido dan (Mohammad) Ahsan, sementara gaya main Tan sangat berbeda dengan mereka.
Kalau permainan mereka sudah bisa menyatu, saya yakin Hendra/Tan masih bisa menjadi ancaman.
J: Butuh berapa lama bagi Hendra/Tan untuk bisa mencapai titik penyatuan permainan?
LWW: Saat ini, mereka sudah mulai padu sekitar 60-70 persen. Mereka masih bisa berkembang, tetapi memang lebih lamban dari perkiraan saya.
Mungkin karena masa latihan bersama mereka tidak banyak. Jadi, semua perkiraan juga jadi meleset dari perkiraan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar