Kamerun akan melakoni laga pertama di Piala Konfederasi 2017 saat menghadapi Cile di laga Grup B pada Senin (19/6/2017) subuh WIB. Lini depan Indomitable Lions akan dipimpin oleh Vincent Aboubakar, seorang striker Muslim yang diprediksi akan sehebat Roger Milla dan Samuel Eto'o.
Aboubakar telah lama berkarier di level internasional. Striker yang tengah menjalani bulan suci Ramadhan ini pertama bergabung dengan timnas Kamerun pada Piala Dunia 2010 saat masih berusia 18 tahun.
Ia mencetak gol pertamanya bagi Kamerun dalam penampilan kontra Polandia, hanya empat bulan setelah Afrika Selatan 2010.
"Kecepatan dan naluri mencetak golnya penting bagi Kamerun," ujar Henri Manga, seorang pelatih asal Kamerun, kepada Guardian.
"Ia adalah salah satu senjata terpenting kami dan saya yakin para lawan sadar akan hal tersebut," lanjutnya.
Kuat dalam berduel dan lugas melewati lawan lewat gerakan kakinya, status Aboubakar meroket setelah ia mencetak gol indah penentu kemenangan Kamerun di final Piala Afrika 2017.
Sejak itu ia panas bagi negaranya. Aboubakar menjebol gawang Tunisia pada laga persahabatan akhir Maret dan Maroko di Kualifikasi Piala Afrika 2019.
Kedua laga berakhir 1-0 bagi kemenangan negaranya.
Di level klub, ia sempat mengejutkan banyak pihak saat golnya membantu Besiktas, yang ia bela setelah dipinjamkan dari FC Porto, menyudahi perlawanan Napoli 3-2 di San Paolo.
Another move for the eyes from the boy from Cameroon, it's indeed Vincent Aboubakar... pic.twitter.com/5y0BwBBT2A
— Besiktas Talk (@BesiktasTalk) June 15, 2017
Kendati merupakan calon kuat sebagai kapten Kamerun di Piala Afrika 2017 dan turnamen ini, ia tidak kecewa sama sekali saat pelatih Hugo Broos menunjuk Benjamin Moukandjo sebagai pemimpin di lapangan.
"Ada perdebatan di negara kami. Tetapi, saya kagum dengan profesionalisme Aboubakar. Ia tak mengeluh sama sekali dan selalu siap bertarung secara kolektif," ujar Moukandjo seperti dikutip Cameroon Tribune.
Salah satu gol Vincent Aboubakar bagi timnas Kamerun datang kontra Timnas Indonesia di Gelora Delta Sidoarjo pada 25 Maret 2015. Gol sang striker merupakan satu-satunya gol pada laga persahabatan itu.
Prestasi terbaik Kamerun di Piala Konfederasi adalah saat mereka menjadi runners up di edisi 2003.
Ketika itu Samuel Eto'o menjadi ujung tombak Kamerun di turnamen. Penampilan lini depan Indomitable Lions sebenarnya tidak terlalu mengilap.
Mereka hanya mencetak dua gol dari tiga laga fase grup dan hanya mencetak satu gol lagi di babak knock-out (semifinal dan final).
Ini dia nih Peeps jadwal pertandingan Confederation Cup 2017
Don't miss it! pic.twitter.com/iIM9Tu4yIF
— RTV (@langitRTV) June 14, 2017
Eto'o pun hanya membukukan satu gol. Menariknya, satu gol juga merupakan jumlah sama yang dicetak Aboubakar saat membawa Kamerun juara Piala Afrika 2017!
Eto'o menyelesaikan karier dengan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Kamerun.
Eks bomber yang malang melintang di liga-liga Eropa ini membukukan 56 gol dari 118 penampilan antara 1997-2014 sementara Aboubakar merupakan top scorer dari skuat kini dengan 17 gol dari 57 laga.
Mampukah Aboubakar mengikuti performa sang senior dan kembali membawa Kamerun ke final Piala Konfederasi?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | fifa.com, Camfoot.com, Cameroon Tribune |
Komentar