"Dari babak kualifikasi, rasanya capek sekali. Besok saya bermain di final. Kalau menang, saya menjadi juara. Saya mau juara," kata dia.
Dia kini masih menunggu lawan untuk dihadapi pada babak final yaitu antara Kidambi Srikanth (India) dan Son Wan-ho (Korea Selatan).
"Bertemu Srikanth atau So Wan-ho, akan menjadi pertemuan pertama saya. Jadi, lawan siapa saja, saya tidak masalah," kata Sakai sambil tersenyum.
Sakai dan Indonesia
Indonesia sebenarnya bukan negara asing bagi Sakai. Dia pernah tinggal di sini selama hampir dua tahun untuk berlatih di klub Tangkas.
"Saya memilih berlatih di Indonesia karena teknik bermain di sini bagus. Saya diberi tahu oleh pelatih klub saya di Jepang yang berasal dari Indonesia, Karel Mainaky," kata Sakai.
Sakai berlatih di Indonesia ketika berusia 18-20 tahun. Ketika itu dia baru lulus dari SMA.
Dia sebenarnya mendapatkan tawaran dari salah satu universitas besar di Jepang sebagai pemain elite. Namun, demi menambah ilmu bulu tangkis, dia menolak tawaran tersebut.
Selama tinggal di Indonesia, Sakai sudah merasakan berbagai masakan lokal. "Saya suka nasi goreng, mi goreng, soto, sate. Semua saya suka," kata dia.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar