Jepang meloloskan satu wakil dari nomor tunggal putra pada babak final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 yang didukung Bakti Olahraga Djarum Fondation.
Kazumasa Sakai (27) akan berlaga pada babak final turnamen yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Minggu (18/6/2017).
Sakai mendapatkan tempat di final setelah menundukkan Prannoy Haseena Sunil Kumar (India) dengan 17-21, 28-26, 21-18 pada babak semifinal, Sabtu (17/6/2017)
"Capek sekali," kata Sakai setelah pertandingan. "Pada gim pertama, saya belum bisa mengotrol pertandingan karena badan saya masih terasa berat."
"Pada dua gim berikutnya, saya bisa bergerak lebih cepat dan akhirnya bisa mengontrol pertandingan. Setiap poin penting bagi saya," ujar dia lagi.
Sakai butuh waktu 1 jam 16 menit untuk mendapatkan kemenangan. Pada beberapa kali kesempatan, kedua pemain menunjukkan permainan cepat dan ulet dalam perebutan poin.
"Prannoy larinya kencang, bisa tahan, dan kakinya kuat. Kalau saya tidak bisa tahan, saya tidak akan menang hari ini," kata Sakai.
Baca juga:
- Jadwal Semifinal Indonesia Open 2017
- Boe/Mogensen Kembali Menjadi Nomor Satu Dunia
- Anggia/Ketut Lolos, Indonesia Pastikan 3 Wakil pada Babak Semifinal
Bagi Sakai, melangkah ke babak final Indonesia Open merupakan pencapaian besar dalam perjalanan kariernya.
Dia memulai persaingan di JCC dari babak kulaifikasi. Setelah mengalahkan Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) dan Wei Nan (Hongkong), dia bisa menembus babak utama.
"Dari babak kualifikasi, rasanya capek sekali. Besok saya bermain di final. Kalau menang, saya menjadi juara. Saya mau juara," kata dia.
Dia kini masih menunggu lawan untuk dihadapi pada babak final yaitu antara Kidambi Srikanth (India) dan Son Wan-ho (Korea Selatan).
"Bertemu Srikanth atau So Wan-ho, akan menjadi pertemuan pertama saya. Jadi, lawan siapa saja, saya tidak masalah," kata Sakai sambil tersenyum.
Sakai dan Indonesia
Indonesia sebenarnya bukan negara asing bagi Sakai. Dia pernah tinggal di sini selama hampir dua tahun untuk berlatih di klub Tangkas.
"Saya memilih berlatih di Indonesia karena teknik bermain di sini bagus. Saya diberi tahu oleh pelatih klub saya di Jepang yang berasal dari Indonesia, Karel Mainaky," kata Sakai.
Sakai berlatih di Indonesia ketika berusia 18-20 tahun. Ketika itu dia baru lulus dari SMA.
Dia sebenarnya mendapatkan tawaran dari salah satu universitas besar di Jepang sebagai pemain elite. Namun, demi menambah ilmu bulu tangkis, dia menolak tawaran tersebut.
Selama tinggal di Indonesia, Sakai sudah merasakan berbagai masakan lokal. "Saya suka nasi goreng, mi goreng, soto, sate. Semua saya suka," kata dia.
Selain Sakai, Jepang masih berpeluang meloloskan dua wakil lagi ke partai final lewat Sayaka Sato (tunggal putri) dan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (ganda putri).
Berikut rekaman perjalanan Sakai dari babak kualifikasi hingga babak final.
Kualifikasi 1: vs Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) 21,13, 21-16
Kualifikasi 2: vs Wei Nan (Hongkong) 21-16, 21-4
Babak pertama: vs Chog Wei Feng (Malaysia) 21-18, 21-8
Babak kedua: vs Emil Holst (Denmark) 26-24, 21-14
Babak perempat final: vs Rajiv Ouseph (Inggris) 13-21, 21-16, 21-10
Babak semifinal: vs Prannoy Haseena Sunil Kumar (India) 17-21, 28-26, 21-18
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar