Bagaimana dengan istri dan anak-anak Anda? Akankah mereka datang ke Indonesia dan tinggal dengan Anda di sini?
Tentu saja mereka akan datang ke Indonesia menyusul saya, tapi sekarang anak saya masih sekolah. Kemungkinan setelah liburan mereka akan datang. Kehadiran mereka akan membuat saya lebih nyaman berada di sini. Itu sudah pasti.
Logo Mitra Kukar menyerupai bendera nasional Anda, Mali. Apakah Anda menyadarinya atau memang inilah alasan Anda menerima pinangan Mitra Kukar?
Benar sekali. Logo Mitra Kukar memang mirip dengan bendera di negara saya. Istri saya juga bilang seperti itu. Jadi, saya merasa seperti bermain di Mali lagi.
Saya pernah bermain di tim nasional Mali selama beberapa tahun dan periode itu adalah pengalaman yang luar biasa.
Bagaimana perasaan Anda menjalani bulan Ramadan di Indonesia? Bukankah ini pengalaman pertama Anda bermain sepak bola di negara yang mayoritas muslim di luar Mali?
Pengalaman pertama puasa di Indonesia sungguh menyenangkan. Saya sangat menikmatinya dan sepertinya sangat mudah karena di sini saya dengan mudah bisa menemukan masjid untuk sholat dan jaraknya tidak terlalu jauh dari stadion atau tempat latihan.
Kami beribadah bersama-sama, buka puasa juga bersama-sama dengan pemain Mitra Kukar. Di Indonesia, orang menyambut bulan Ramadan ini seperti sebuah pesta, seperti perayaan. Itulah yang spesial menurut saya.
Puasa di sini berarti saya berkesempatan merasakan keindahan suasana Ramadan. Beda sekali dengan di Mali karena di Indonesia saya punya banyak waktu berdoa dengan tenang, sholat di masjid, dan juga suasana yang amat menggembirakan.
Mengapa Anda memilih nomor punggung 85 di Mitra Kukar?
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar