"Saya akan membuat keputusan yang mendadak. Kalau soal persiapan, satu bulan menuju SEAG itu cukup buat saya," kata Christo.
Petenis dengan koleksi sembilan medali SEAG ini percaya bahwa petenis-petenis Indonesia yang disiapkan untuk SEAG mampu menambal kekosongan yang ia tinggalkan.
"Kalau tahun ini gagal karena tidak ada saya, mungkin petenis-petenis Indonesia bisa menang di SEAG mendatang," ujar Christo.
Baca Juga:
Menurut Christo, agar dapat bersaing di level SEAG, petenis Indonesia harus berani untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan besar di seluruh penjuru dunia.
"Pesaing kita seperti Thailand dan Vietnam sudah berani terjun ke luar negeri. Saya rasa petenis muda di Indonesia juga harus seperti itu," katanya.
Berbeda Pendapat
Namun, sepertinya Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak satu pendapat dengan Christo. Menurut High Performance Program Director Cabang Permainan Satlak Prima, Mimi Irawan, Christo tetap akan tampil di SEAG.
"Kata Ketua Pelti (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia), Christo sudah konfirmasi untuk turun di SEAG. Setelah SEAG, baru dia akan main di AS Terbuka," tuturnya.
Di mata Mimi, Christo memiliki peran penting untuk mengejar target emas di SEAG. Selain karena kualitasnya, kehadiran Christo dipercaya menjadi suntikan semangat bagi petenis Indonesia lainnya.
Saat ini, pelatnas tenis tengah menggodok lima putra dan lima putri untuk turun di SEAG. Mimi menambahkan saat ini kelima petenis putri sudah terbang ke Hong Kong untuk melakukan uji coba.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar