Persipura mengalami kejadian langka sepanjang sejarah tampil di kompetisi tertinggi Tanah Air sejak Liga Super Indonesia 2008. Pada Liga 1 2017 Mutiara Hitam kalah dua kali beruntun.
Penulis: Ferry Tri Adi/Suci Rahayu
Setelah kalah telak dari PSM 1-5 pada pekan kesembilan, Boaz Solossa dkk kembali takluk di tangan Madura United dengan skor 0-2 pada pekan ke-10.
Pelatih Persipura yang kini telah mundur, Liestiadi, mengklaim kekalahan kedua beruntun yang diterimanya lantaran tak tampil dengan skuat penuh.
Lies kehilangan Marinus Wanewar, yang terkena kartu merah di laga kontra PSM. Selain itu, Osvaldo Haay harus membela Indonesia U-22.
“Setiap tim lawan yang menghadapi Persipura selalu mau menang. Lawan menekan dan memakai berbagai cara, terutama untuk membuat pemain kami emosi. Saya tidak mengeluhkan kualitas wasit yang memberi kartu merah. Penonton sepak bola Indonesia bisa menilai sendiri," kata Liestiadi.
"Pada partai melawan Madura United, kami menurunkan tiga pemain U-22 di depan, yaitu Yan Pietr, Prisca Womsiwor, dan Elisa Basna dengan target man Boaz. Kami kehilangan Marinus dan Osvaldo yang otomatis mereduksi kekuatan kami,” tutur Lies.
Persipura harus waspada dengan perjalanan awal mereka. Pasalnya, Mutiara Hitam punya kutukan jika menilik dua kekalahan beruntun.
Persipura jarang mengalami dua kekalahan beruntun sejak 2008. Pada musim perdana LSI, Mutiara Hitam cuma kalah empat kali dan tidak sampai kalah beruntun.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar