Liga domestik maupun kontinental sudah usai. Sekarang giliran laga antarnegara mentas dengan tajuk Kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Perburuan tiket ke putaran final PD Rusia 2018 hampir mendekati klimaks. Sejauh ini, sudah lebih dari 630 partai yang dimainkan 209 negara di berbagai fase kualifikasi untuk memperebutkan satu dari 31 tempat di Rusia.
Jumlah itu pun sudah berkurang lagi menjadi 30 slot saja mengingat Brasil telah memastikan diri lolos ke putaran final, menyusul Rusia sebagai negara penyelenggara.
Sepanjang akhir pekan ini hingga awal pekan depan, sejumlah konfederasi kembali menggelar lagalaga kualifikasi: AFC (Asia), UEFA (Eropa), Concacaf (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia), serta OFC (Oseania). Dua konfederasi lain, Conmebol (Amerika Selatan) dan CAF (Afrika), tak menggelar partai kualifikasi.
Lantas, siapa yang paling dekat menyusul Brasil dan Rusia? Awal pekan depan, peluang itu muncul dari Iran. Team Melli asuhan Carlos Queiroz hanya membutuhkan satu kemenangan lagi buat menggaransi penampilan di Rusia 2018.
Kemenangan atas Uzbekistan pada Senin (12/6) bisa memastikan mereka tak akan terlempar dari pos dua besar babak III Kualifikasi PD 2018 zona Asia di Grup A. Otomatis, Iran bakal berpartisipasi di dua PD secara konsekutif, sesuatu yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya.
Selain Iran, belum ada negara lain yang berpeluang lolos di fase kualifikasi sepanjang sepekan ke depan.
Jerman dan Belanda
Bagaimana dengan zona Eropa? Sebanyak 52 negara, tak termasuk Rusia, bertarung buat total 13 slot Eropa tersisa di PD 2018. Kualifikasi baru separuh jalan dan tanda-tanda ada tim yang bisa lolos lebih cepat dari kualifikasi di Benua Biru belum terlihat sama sekali.
Baca juga:
Sejumlah tim toh menggeliat kuat. Swiss dan Jerman masih bisa sempurna dari lima pertandingan yang telah dijalani. Swiss menggulung semua rival di Grup B termasuk Portugal, jawara bertahan Piala Eropa. Jerman lebih dahsyat lagi.
Mereka memenangi kelima pertandingan dan berhasil clean sheet di empat duel pertama. Anak asuhan Joachim Loew itu baru kebobolan di partai terakhir melawan Azerbaijan. Jerman dan Swiss merupakan dua unggulan menjuarai grup masing-masing.
Mereka ditemani pemuncak tabel sementara di tujuh grup lainnya: Prancis (Grup A), Serbia (Grup D), Polandia (Grup E), Inggris (Grup F), Spanyol (Grup G), Belgia (G), serta Kroasia (Grup I). Peluang kelolosan langsung Die Mannschaaft juga besar.
Jerman berjarak lima poin dari tim posisi kedua: Irlandia Utara. Meski demikian, kans terbaik justru dimiliki Polandia di Grup E. Robert Lewandowski cs. sekarang unggul enam poin dari peringkat kedua (Montenegro), terbanyak di antara tim pemuncak klasemen lain.
Bagaimana dengan negara kuat dan tradisional yang belum mampu berada di puncak klasemen? Masih ada lima partai lagi buat mengubah nasib sendiri. Italia dan Portugal termasuk dua tim kuat yang berada di posisi dua grup masing-masing. Melihat kondisi ini, pertanyaan miris lantas muncul: di mana Belanda?
Tim Oranye kembali masuk mode krisis. Mereka terjebak di peringkat empat Grup A dengan koleksi tujuh poin. Arjen Robben cs. tertinggal enam angka dari Prancis, tim di posisi pertama yang memberikan kelolosan langsung ke Rusia.
Peluang terbesar Belanda adalah lolos minimal peringkat dua, yang kini dihuni Swedia dengan jarak tiga poin saja. Peringkat dua memberikan Belanda kesempatan ke PD via jalur play-off. Kalau gagal juga, Tim Oranye bisa dicap masuk periode terburuk, tak lolos ke dua ajang besar sepak bola secara beruntun: Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar