Pada 10 Agustus 2016, Fran Escriba masih berada dalam mode liburan. Ia berekreasi ke pantai di kawasan Puig, Valencia. Escriba memakai baju renang dan tengah bersiap menyantap es krim sebelum telepon genggamnya berbunyi pada pukul setengah dua belas malam.
Penulis: Sem Bagaskara
"Halo, Fernando Roig mencoba menghubungi Anda," begitu suara yang didengar Escriba saat mengangkat teleponnya. Panggilan dari Roig, Presiden Villarreal, adalah hal yang tak disangka-sangka Escriba.
Maklum, La Liga 2016/17 tinggal berjarak sepekan lagi.
Biasanya, pada momen itu masing-masing kontestan La Liga sudah punya pelatih terpilih.
Tapi, tidak dengan Villarreal yang justru baru saja mengakhiri kerja sama dengan Marcelino Garcia Toral, juru taktik yang mengantar Si Kapal Selam Kuning finis di posisi keempat La Liga 2015/16.
Baca Juga: Bintang Timnas Prancis Ini Menyesal Pindah ke Tottenham
Escriba akhirnya menerima pinangan Roig dengan konsekuensi waktu persiapan yang mepet. Start Escriba bersama Si Kapal Selam Kuning pun tak mulus. Ia gagal memberikan kemenangan dalam empat partai perdana.
Sepasang duel dengan Monaco di babak play-off Liga Champion berujung kekalahan, sementara dua pertandingan pembuka La Liga 2016/17 kontra Granada (1-1) dan Sevilla (0-0) berakhir dengan skor imbang.
Roig dan manajemen Villarreal paham bahwa hal yang dibutuhkan Escriba adalah waktu. Kesabaran manajemen berbuah manis lantaran sang juru taktik anyar lantas sukses memberikan hasil-hasil bagus.
Rileks
Escriba memakai pendekatan berbeda dibanding pendahulu- nya, Marcelino. Eks pelatih Elche dan Getafe itu menjalin relasi lebih rileks kepada pemainnya, tak seperti Marcelino yang sangat menuntut.
Alhasil, suasana tim menjadi nyaman dan berdampak kepada lahirnya performa bagus.
Musim ini Villarreal dua kali mengalahkan Atletico Madrid tanpa pernah kebobolan. Si Kapal Selam Kuning juga pernah menahan imbang Real Madrid, Barcelona, dan Sevilla.
Posisi lima yang ditempati Bruno Soriano dkk. di klasemen La Liga 2016/17 adalah pencapaian yang layak mereka dapatkan.
Baca Juga:
- Ini Alasan Luis Milla Tak Panggil Ezra Walian
- Jika Madrid Juara, Gareth Bale Tercatat dalam Sejarah
- Daftar 22 Pemain Timnas untuk Laga Versus Kamboja dan Puerto Riko
"Tim ingin terus berkembang dan ide kami adalah meraih prestasi lebih baik dari musim ini, terlepas dari kesulitan yang akan dihadapi dan rival yang semakin bagus," kata Escriba di Marca.
Zona Liga Champion alias empat besar, jelas adalah sasaran Escriba. Pelatih berusia 52 tahun itu sudah berani berbicara masa depan lantaran kontraknya resmi diperpanjang sampai musim 2017/18.
Ganjaran yang layak, mengingat Escriba adalah pelatih di sepanjang sejarah Villarreal yang mempersembahkan poin terbanyak pada musim pertama menukangi tim di La Liga.
Official: Milan sign Mateo Musacchio from Villareal. The center back has signed a contract until 2021. pic.twitter.com/pQUALuxvJi
— Serie A News (@TransfersCalcio) May 30, 2017
"Saya ingin tim menunjukkan peningkatan soal penempatan posisi saat menyerang, serta dalam hal gol memasukkan dan kemasukan," tutur Escriba. Lini defensif adalah poros kekuatan Villarreal musim ini.
Mereka melalui 16 laga La Liga tanpa kebobolan, alias cuma kalah banyak dari Atletico (20 clean sheet). Tembok kuning Villarreal terancam keropos musim depan lantaran mereka ditinggal palang pintu andalan, Mateo Musacchio, ke AC Milan.
Hanya, Escriba masih punya banyak waktu untuk berburu pengganti Musacchio dan mempersiapkan timnya di pramusim.
"Manajemen tim mendengarkan saya dan memberikan pilihan," kata Escriba menyikapi rencana Villarreal di bursa transfer.
Ya. Waktu dan pilihan, kemewahan yang tak dimiliki Escriba menjelang musim 2016/17.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar