Marquez adalah tipikal pebalap agresif. Agresivitasnya itu didukung oleh kebiasaannya melakukan late braking di tikungan.
Late braking adalah cara seorang pebalap mengerem belakangan ketimbang lawan. Biasanya late braking ini dilakukan dengan maksud ingin menyusul lawan yang sudah lebih dulu mengerem.
Late braking bukan tanpa risiko. Bila ban depan sudah aus atau terlalu lembut, potensi kecelakaan lebih besar ketimbang mereka yang melakukan early braking karena aksi ini membuat ban lebih cepat aus.
Jika tidak jatuh, risiko untuk melebar ketika keluar dari tikungan lebih besar. Kalau sudah melebar, itu berarti dia kehilangan waktu dan berpotensi disusul balik oleh lawan.
Agar dua risiko buruk itu tidak terus-menerus terjadi, seorang pebalap butuh ban depan yang kokoh dan itulah yang diharapkan Marquez dari ban depan baru Michelin ini.
Marquez menguji intensif ban baru ini di Barcelona, Spanyol, Rabu (24/5/2017). Dia puas dan merasa sangat tertolong dengan ban ini. Pada tes itu, Marquez menjadi yang tercepat.
Pebalap 24 tahun asal Spanyol ini sudah dua kali terjatuh pada GP Argentina dan Prancis. Dia mengakui bahwa hal tersebut disebabkan ban depan yang tiba-tiba tidak punya grip.
"Saya tak tahu alasan pasti kenapa saya terjatuh, bahkan tidak ada peringatan sebelumnya. Ban baru ini mungkin bisa memperbaiki kondisi itu karena saya merasa lebih stabil saat menikung."
Setelah puas dengan uji coba di Barcelona, Marquez sangat berharap dia tidak mengalami masalah lagi selama balapan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.772 |
Komentar