Sepahit apa pun taktik Ferrari ini bagi Kimi, tapi dia mesti menerimanya. "Tim finis 1-2 dan itu bagus," katanya.
Baca Juga:
- Ini Alasan Luis Milla Tak Panggil Ezra Walian
- Jika Madrid Juara, Gareth Bale Tercatat dalam Sejarah
- Daftar 22 Pemain Timnas untuk Laga Versus Kamboja dan Puerto Riko
Tambahan 25 poin bagi Vettel sebagai pemenang sangat berguna menjauhkan selisihnya dengan Hamilton yang mengalami akhir pekan buruk.
Start dari posisi ke-13 Hamilton hanya mampu finis di posisi tujuh. Kini selisih itu menjadi satu balapan utuh alias 25 poin.
"Saya memahami kekecewaan Kimi, tapi saya tidak merasa tim telah melakukan team order. Ini adalah salah satu cara kami ingin mengambil keuntungan dengan masuk pit belakangan dan kita harus melakukannya," kata Vettel.
Apa yang dilakukan Ferrari ini adalah hal yang lazim, apalagi team order sudah bukan hal tabu.
Saat ini, Vettel adalah pebalap Ferrari yang paling berpeluang menjadi juara dunia ketimbang Raikkonen, jadi memprioritaskannya adalah hal lumrah.
GP Monaco adalah balapan ke-6 dari 20 seri Formula 1 2017. Jangan heran bila di sisa 14 seri nanti ada lagi kasus serupa yang menimpa Kimi lagi, atau Valtteri Bottas di Mercedes.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.772 |
Komentar