Ederson, yang memiliki kewarganegaraan Brasil, sudah masuk akademi Benfica pada tahun 2009. Tapi, dia kemudian dilepas ke klub Divisi Dua Portugal, Ribeirao, dua tahun kemudian.
Ederson pindah ke Rio Ave antara 2012-2015, Penampilan di Rio Ave itu yang akhirnya membuat Benfica sadar telah membuat kesalahan dengan melepasnya ke klub lain.
Ederson bergabung ke Benfica mulai 2015. Musim lalu ia masih menjadi pilihan kedua di bawah kompatriotnya, Julio Cesar. Tapi, pada medio Maret 2016 dia menjadi kiper utama setelah Julio Cesar cedera.
Eks pemain Sao Paulo ini memaku posisinya sebagai kiper utama yang membawa Benfica menjuarai Primeira Liga 2015-2016, 2016-2017, Piala Portugal 2016-2017, Piala Liga Portugal 2015-2016, dan Piala Super Portugal 2016.
Kiper Pengoper
Merekrut penjaga gawang top menjadi salah satu prioritas City musim ini. Pasalnya, Willy Caballero sudah meninggalkan klub. Dia termasuk rombongan free agent yang sudah dilepas City.
Pemain yang lain adalah Pablo Zabaleta (pindah ke West Ham), Jesus Navas, Bacary Sagna, dan Gael Clichy. Kiper lain Man City, Claudio Bravo, adalah sebuah bencana.
Baca Juga:
- Barisan Raja Gol Tanpa Mahkota Liga Musim Ini
- Antara Francesco Totti dan Choirul Huda
- Wolfsburg Batal Degradasi, Skuat Senilai Rp 2,3 Triliun Selamat
Tadinya dijagokan bakal menjadi penjaga gawang andalan Manajer City, Guardiola, karena kemampuannya membangun serangan dari kotak penalti, Bravo melakukan blunder demi blunder.
Joe Hart, yang musim lalu dipinjamkan ke Torino, kelihatannya juga masih tidak bisa mendapatkan tempat di hati Pep Guardiola.
City tadinya juga membidik kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma. Tapi, Ederson tampaknya menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
Dia juga lebih cocok dengan kriteria Guardiola sebagai kiper yang bisa mengalirkan bola dari belakang. Sebagai pemain Brasil, olah bola Ederson di atas kertas memang lebih oke daripada Donnarumma.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.772 |
Komentar