Huddersfield Town memenangkan hak kembali ke Premier League setelah mengalahkan Reading lewat adu penalti pada partai yang berlangsung di Stadion Wembley, London, Senin (29/5/2017). Berikut adalah lima fakta dari kontestan yang baru kembali ke kasta teratas itu sejak 1972.
1. Musim lalu, Huddersfield terperosok di peringkat ke-19 Championship
Pada Divisi Championship 2015-2016, Huddersfield Town berada di pinggir jurang degradasi. The Terriers terjerembab di peringkat ke-19 kasta kedua Inggris persis setahun lalu. Sebelum itu, mereka secara beruntun finish peringkat ke-16, ke-17, dan ke-19.
Namun, pada awal musim ini, dengan hanya belanja 3,75 juta pounds, pelatih baru David Wagner mengangkat tim ke peringkat kelima musim ini. Delapan pemain mereka yang turun di final play-off baru bergabung dengan skuat dalam 12 bulan terakhir.
2. Hudersfield hanya punya dana operasional setara gaji Paul Pogba setahun
Pelatih baru Wagner hanya punya dana operasional 12 juta pounds musim ini. Bujet tersebut hampir sama dengan Rotherham yang berbeda nasib 180 derajat. Dengan uang setara Rp 205 miliar rupiah itu, Rotherham hanya bisa finis di peringkat bontot Championsip musim ini.
Sebagai perbandingan, di level Premier League, uang sebanyak itu hanya dapat membayar seorang Paul Pogba di Manchester United selama semusim. Kelolosan mereka ke kasta teratas Liga Inggris akan menginjeksi klub dengan dana sekitar 170 juta pounds.
3. David Wagner adalah pelatih "gila" serupa dengan sahabatnya, Juergen Klopp
Wagner adalah rekan sekamar Juergen Klopp saat keduanya masih bermain di Mainz. Saat Klopp menukangi Dortmund, Wagner menjadi pelatih tim Dortmund II, alias tim cadangan.
Ia pergi dari jabatan tersebut tak lama setelah Klopp menukangi kubu The Reds. Beberapa media Inggris bahkan mengatakan bahwa Wagner bukan hanya titisan, tapi juga klon dari pelatih asal Liverpool itu.
Selain kemiripian fisik, ia merupakan pendamping pria saat Klopp menikah. Sebaliknya, Klopp merupakan ayah baptis kepada salah satu dari dua anak Wagner.
Selain punya etos kerja sama (gegenpressing), cara kerjanya pun tak jauh beda. Pada awal musim ini, Wagner membawa timnya berkemah di pedalaman Swedia tanpa peralatan elektronik satu pun agar mereka dapat menjalin ikatan dengan satu sama lain.
4. Tiga pilar mereka musim ini adalah pemain pinjaman dari kubu-kubu elite Inggris
Huddersfield membuktikan bahwa meminjam secara tepat dari tim-tim papan atas Liga Inggris bisa membawa berkah. Kiper Danny Ward (Liverpool), gelandang Aaron Mooy (Manchester City), dan penyerang Izzy Brown (Chelsea) memberikan perubahan signifikan ke kualitas bermain Huddersfield dengan bujet minim.
Ward menjadi pahlawan dengan menahan beberapa tendangan krusial di adu penalti pada semifinal dan final play-off. Pemain asal Australia, Mooy, bermain elegan di ruang mesin Huddersfield sepanjang musim dan menyumbang empat gol dan enam assist. Sementara, Brown menyediakan energi di lini depan dan mengamalkan permainan pressing yang menjadi ciri khas pasukan Wagner.
5. Huddersfield lolos ke Premier League dengan catatan terburuk
Pekan-pekan terakhir Huddersfield di Divisi Championship sebenarnya jauh dari prima. Mereka kalah lima kali dari sembilan laga terakhir musim reguler sehingga terlempar dari peringkat ketiga hingga kelima. Termasuk laga-laga playoff, Izzy Brown cs hanya mencetak 1 gol dari 5 laga terakhir musim mereka.
Pada akhirnya, Huddersfield menjadi tim pertama sepanjang sejarah panjang Football League yang lolos ke kasta teratas dengan agregat gol minus (-2).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar