- Hasil Bursa Transfer Liga Italia 2016-17, Inter Milan Paling Payah!
- Dikejar Waktu, AC Milan Buka Pramusim 2017-18 Paling Awal
- Bocah Ajaib Real Madrid dan Remaja Jagoan Sao Paulo Siap Hadang Indonesia U-19
dr. Andreas Prasadja, RPSGT (Praktisi Kesehatan Tidur)
Perlu dipahami paradigma kesehatan modern ini ada tiga faktor, yakni olahraga, nutrisi, dan tidur yang sehat sebagai dasarnya. Jika tidak melakukan tidur sehat, dua hal yang lainnya akan percuma. Hal ini menyebabkan metabolisme akan menjadi terganggu.
Pola tidur yang disarankan sama saja seperti orang kebanyakan. Adanya waktu sahur tidak masalah bagi pesepak bola. Mereka hanya tinggal memajukan jam tidur.
Saya berharap atlet-atlet di Indonesia sudah mulai memprioritaskan kesehatan tidur sebagai kesehatan utama. Untuk pesepak bola usia di bawah 30 tahun, jam ideal tidur adalah sembilan jam. Disarankan sedikit demi sedikit memajukan jam tidur menjadi jam sembilan malam.
Bagi klub-klub yang bermain di malam hari, misalnya jam 20.30, rata-rata pemain memiliki kesempatan tidur itu sekitar jam 11, kemudian di potong sahur.
Artinya mau jam berapa pun mereka tidur, ketika mereka mengantuk maka segerakan untuk tidur dan dengan durasi yang ideal sembilan jam. Jika kurang, bisa digantikan di lain waktu seperti di siang hari.
Matias Ibo (Sport Scientist & Eks fisioterapis timnas)
Sebenarnya menjaga tubuh saat puasa dan tidak puasa itu tidak berbeda. Pada saat sahur konsumsi minuman yang mengandung ion dan makanan bergaram agar tubuh bisa tetap berperforma.
Kuncinya adalah jangan sampai kekurangan cairan. Untuk latihan, sebaiknya satu jam sebelum buka puasa, latihan yang ringan dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi.
Sehabis buka puasa dan tarawih, barulah bisa melakukan latihan intensif apabila latihan dilakukan pada jam sembilan malam. Hal tersebut juga bisa berlaku saat hari pertandingan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar