Kebiasaan Buruk
Salah satu hasil pembelajaran itu muncul awal musim ini, saat Alaves secara mengejutkan sukses mengalahkan Barcelona.
Banyak faktor dan persiapan nan mendetail membuat Pellegrino bisa menang brilian 2-1 di Camp Nou pada September lalu.
Akan tetapi, sebelum berjumpa di final Copa del Rey, Pellegrino sudah mengaku sangat sulit untuk sekadar berusaha mengulangi prestasi itu.
Buktinya, saat gantian menjamu mereka di Mendizorroza, Pellegrino dipaksa melihat anak asuhnya digelontor setengah lusin gol oleh Luis Suarez cs. Alaves kalah 0-6 di rumah sendiri.
Pellegrino mengakui memang tak ada trik permanen buat mencoba mengalahkan Blaugrana.
"Sejujurnya, saya tak tahu cara buat mengalahkan Barcelona lagi. Saya harap saya punya, tetapi saya memang tak ada resep pasti. Yang jelas, pemain di atas lapangan akan sangat berperan karena mereka memberikan masukan terbaik buat mengubah jalannya laga," ucap Pellegrino menjelang final Copa del Rey.
"Melawan tim seperti Barcelona, kami hanya perlu menjadi diri sendiri. Kedua tim punya kekuatan berbeda jauh, tetapi di sepak bola semua boleh punya mimpi. Mereka menang kualitas, uang, namun kami akan berusaha buat unggul di sektor lain seperti determinasi," ucapnya lagi.
Kekalahan 1-3 di final Copa del Rey 2017 membuktikan pengakuan Pellegrino bahwa ia tak punya cara untuk mengalahkan pasukan Luis Enrique.
Pellegrino gagal melanjutkan kebiasaan buruk Barcelona yang terjungkal oleh tim dengan pelatih yang paham cara mereka.
Musim ini, Barca sudah tiga kali kalah oleh klub yang dilatih eks pemain Barcelona.
Selain kalah melawan Alaves di Liga Spanyol, Barca juga kalah 1-3 dari Manchester City (dilatih Pep Guardiola) di Liga Champions dan tumbang 1-2 dari Athletic Bilbao (dilatih Ernesto Valverde, eks striker Barca periode 1988-1990).
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar