Dalam 32 laga sisa, Chelsea hanya kalah tiga kali (dari Tottenham, Crystal Palace, dan Manchester United) dan dua kali seri (dari Liverpool dan Burnley). Sisanya dilalui dengan kemenangan. Pada akhir musim, Chelsea memenangi 30 laga Premier League, tiga kali seri, dan lima kali kalah. Chelsea sudah menduduki puncak klasemen sejak kelar pekan ke-12.
Oleh ESPN, terobosan yang dilakukan Conte itu "memenangi" sebuah kategori yang bernama tactical decision of the season.
Conte tidak hanya membawa Chelsea berada di empat besar di klasemen akhir, namun juga menjadi juara pada musim pertamanya di Inggris.
“Ekspektasi awal untuk Chelsea pada awal musim tidak tinggi. Mencoba dan berjuang untuk bisa berada di zona Liga Champion. Namun, ekspektasi seperti itu justru menjadi pendorong para pemain dan saya untuk mencoba mengubah pendapat pers dan mereka yang terlibat di sepak bola setiap pekan,” kata Conte.
MOMEN TERBAIK: Gol Tunggal Batshuayi
Gol tersebut dibuat oleh Michy Batshuayi pada laga pekan ke-37 ke gawang West Brom (15/5). Dengan demikian, Chelsea sudah memastikan menjadi juara Premier League dengan dua laga tersisa buat The Blues. Batshuayi masuk menggantikan Pedro pada menit ke-76. Enam menit kemudian, Batshuayi membuat gol, tidak hanya untuk menentukan kemenangan, namun juga menentukan juara liga.
MOMEN TERBURUK: Kalah dari Mourinho
Chelsea datang ke Old Trafford untuk menjumpai Manchester United dan eks manajer mereka, Jose Mourinho (16/4). Pada saat itu, Chelsea sudah dijuluki sebagai The Untouchables. Akan tetapi, Mourinho bisa membongkar pertahanan yang dibangun Conte. United menang 2-0. Mourinho pun menunjuk lambang United di dadanya kelar laga itu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.771 |
Komentar