Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Roma Vs Genoa, Hindari Trauma 'Play-off'

By Minggu, 28 Mei 2017 | 16:06 WIB
Striker AS Roma, Edin Dzeko, melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya seusai emnjebol gawang Empoli dalam partai Liga Italia di Stadion Olimpico, Sabtu (1/4/2017)
PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES
Striker AS Roma, Edin Dzeko, melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya seusai emnjebol gawang Empoli dalam partai Liga Italia di Stadion Olimpico, Sabtu (1/4/2017)

 

Roma juga memiliki banyak alasan lain untuk menang. Duel ini juga menampilkan beberapa agenda terkait sejumlah persona.

Kapten dan Pangeran Roma, Totti, mungkin akan melangsungkan partai terakhirnya berseragam I Lupi di Olimpico.


Kapten AS Roma, Francesco Totti, berjalan meninggalkan lapangan seusai melakoni pertandingan Grup E Liga Europa kontra Austria Wien di Stadion Olimpico, Roma, Italia, 20 Oktober 2016.(FILIPPO MONTEFORTE/AFP)

Hal yang sama, laga terakhir di Roma, mungkin juga berlaku buat Spalletti. Sang pelatih disebut mendekat ke Inter, yang sedang mencari arsitek baru.

Edin Dzeko pun mungkin akan menjadikan partai ini cara untuk memastikan gelar capocannoniere atau pemain tersubur musim ini.

Sebelum minggu penutup, penyerang asal Bosnia itu tengah memuncaki daftar pencetak gol Serie A dengan keunggulan satu gol saja dari penguntit terdekatnya yang kebetulan bermain untuk Napoli, Dries Mertens.

Baca Juga:

Menjelang akhir musim, kans Roma menjadi kampiun malah membesar. Namun, hasil imbang dengan Atalanta dan kekalahan di derbi saat menjadi tuan rumah membuat mereka gagal memanfaatkan kelimbungan Juve.

Peringkat kedua bisa menjadi penawar kegagalan scudetto. Tiga kemenangan beruntun, termasuk atas Milan di San Siro dan atas Juventus di Olimpico, menjaga Roma dari kejaran Napoli.

Disamping ditopang sejumlah pendorong dan catatan pertemuan yang terbilang superior, kans Giallorossi memastikan diri menjadi runner-up diperkuat torehan Genoa. Griffone baru pekan lalu memastikan diri bertahan di Serie A musim depan.

Padahal, Genoa tampil cukup baik di paruh pertama musim ini. Pelatih Ivan Juric sempat dipecat karena penurunan performa di paruh kedua, tapi lalu ditunjuk kembali karena penggantinya, Andrea Mandorlini, tak membuat Griffone membaik.

Menuju sintas, Genoa praktis mengandalkan performa kandang. Di Luigi Ferraris, mereka mengemas 25 poin. Catatan Griffone hanya tiga kemenangan dan dua imbang dari 18 laga tandang musim ini.

Semakin jauhlah Roma dari keharusan tampil di play-off Liga Champions. Hasil lebih baik menanti Giallorossi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X