Situasi serupa gim kedua terjadi pada gim penentu. Conrad-Petersen/Kolding tertinggal lebih dulu dari Isara/Phuangphuapet sebelum berbalik unggul dan memegang kendali permainan.
Berdasarkan data dari Tournament Software, Conrad-Petersen/Kolding sempat tertinggal 1-3, 3-6, dan 6-9 sebelum akhirnya unggul 12-9.
Keunggulan ini terus dijaga Conrad-Petersen/Kolding. Mereka bahkan mampu mencapai match point dengan marjin enam poin (20-14).
Isara/Phuangphuapet masih bisa menambah dua poin lagi, tetapi kemenangan tetap menjadi milik Conrad-Petersen/Kolding setelah mereka meraih poin berikutnya.
Denmark bisa menyelesaikan pertandingan perempat final melawan Thailand pada partai keempat jika wakil tunggal putri mereka, Line Kjaersfeldt, mampu meraih kemenangan.
Di atas kertas, kans Kjaersfeldt tidak terlalu besar. Dia cuma pemain berperingkat ke-25 dunia, sedangkan lawannya, Ratchanok Intanon, merupakan mantan pemain nomor 1 dunia.
Saat ini, Intanon menempati peringkat ke-9 dunia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournament software |
Komentar