Namun, saya menyimpan medali juara dan yang lebih penting dari itu, saya menyimpan kenangan.
Tim Anda, Porto, mengalahkan Celtic 3-2 untuk memenangi Piala UEFA 2003. Apa makna kemenangan itu?
Tak seorang pun menyangka kami menang. Tim muda, sembilan dari 11 starter pemain Portugal, dan pelatih muka baru tanpa pengalaman internasional.
Saya memutuskan bertahan di Porto semusim lagi dan Anda tahu, saya mensyukuri keputusan itu!
Saya pikir ini adalah awal dari semuanya, memenangi sebuah trofi kompetisi antarklub Eropa dan semusim berikutnya: Liga Champions.
Baca Juga:
- Nilmaizar Sebut Semen Padang Belum Habis!
- Kisah Perjalanan Karier 'The Kentucky Kid'
- AS Roma Bahagia Jika Juventus Gagal Raih Treble
Setahun setelahnya saya meninggalkan Portugal untuk memulai petualangan. Saya selalu bilang partai puncak Piala UEFA adalah final paling emosional dalam karier saya sebab final Liga Champions pada 2004 dan 2010 lebih terkontrol.
Ketika final Piala UEFA 2003 skornya 1-0, 1-1, 2-1, 2-2, perpanjangan waktu, dan 3-2. Malam yang sangat emosional bagi kami.
Apakah kita bisa menyaksikan Mourinho berlari di pinggir lapangan jika Anda menjuarai Liga Europa bersama Manchester United.
Kenapa tidak? Tergantung, tapi akan menjadi sebuah hal luar biasa bagi klub untuk kembali memenangi trofi kompetisi antarklub Eropa, kembali bermain di Piala Super Eropa.
Hal tersebut akan menjadi pencapaian hebat bagi tim. Klub selalu lebih penting dari kami semua.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.770 |
Komentar