Milan memastikan kelolosan ke Liga Europa musim depan berkat keberhasilan mereka finis di posisi enam Serie A 2016-2017. Fleksibilitas taktik sang pelatih, Vincenzo Montella, adalah kendaraan yang membawa Milan kembali ke Eropa.
Milan sukses mematri posisi keenam klasemen Serie A 2016-2017 setelah mereka membekuk Bologna tiga gol tanpa balas pada pekan ke-37.
Liga memang masih menyisakan satu pekan lagi, tapi perolehan angka Milan sudah tak mungkin dikejar dua pesaing terdekat mereka, Fiorentina dan Inter Milan.
"Prioritas tim adalah lolos ke kompetisi Eropa dan kami berhasil mewujudkannya," ujar ahli strategi Milan, Vincenzo Montella.
Montella layak diberikan kredit khusus terkait keberhasilan Milan menembus zona Eropa.
Mentalitas pantang menyerah berhasil disuntikkan Montella ke dalam skuat yang banyak bermaterikan pemain muda.
Milan layak optimistis menatap masa depan mengingat Montella sekali lagi menunjukkan fleksibilitas dalam pemilihan taktik.
Coach @VMontella is thrown in the air by the players / L'Aeroplanino torna a volare lanciato in aria dai giocatori #MilanBologna pic.twitter.com/RPBaN2onSC
— AC Milan (@acmilan) May 21, 2017
Nyaris di sepanjang musim ini Montella mengandalkan format 4-3-3. Akan tetapi dalam dua pertandingan terakhir, pelatih kelahiran Napoli itu menggeber modul 3-5-2.
Skema 3-5-2 pertama kali dipakai Montella di Milan saat tim asuhannya bermain imbang 1-1 dengan Atalanta pada pekan ke-36.
Formasi itu adalah siasat Montella untuk mengatasi krisis bek sayap yang menimpa timnya. Taktik serupa kembali muncul saat Milan membekuk Bologna 3-0 sepekan berikut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar