Allegri pun mengungkapkan momen kunci yang melontarkan Juve agar semakin stabil hingga menjadi juara di akhir musim.
Baca Juga:
- 5 Kepastian dari Hasil Pekan Terakhir Liga Jerman 2016-2017
- Akhirnya, Liga Paling Ketat di Eropa Ini Kelar
- Essien Gagal Penalti, Pemain Muda Persib Minta Maaf ke Bobotoh
"Titik balik krusial adalah saat duel Juventus-Lazio. Ketika itu kami beralih ke formasi 4-2-3-1 karena tim tak bisa lagi terus bermain dengan strategi sebelumnya," ucapnya.
Partai titik balik yang dimaksud terjadi di pekan ke-19. Allegri secara berani menanggalkan pola 3-5-2 atau 4-3-1-2 yang menjadi gacoannya menjadi 4-2-3-1.
Sistem revolusioner itu terbukti brilian karena menghasilkan 12 kemenangan dan 4 hasil imbang dari 16 laga dengan pola tersebut sebagai awalan.
"Untunglah dengan modal skill yang kami miliki, sistem itu bisa diterapkan secara langsung. Apakah musim ini puncak karier saya? Tidak. Masih banyak hal yang harus saya tingkatkan," tutur Allegri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar