Lagi-lagi, tim ibu kota harus menang melawan Tenerife pada pekan pamungkas. Dua gol dari Oscar Dertycia dan Chano memupuskan harapan Real Madrid.
Adapun di Camp Nou, lesakan Stoichkov kembali ke gawang tim asal Basque, kali ini Real Sociedad, memastikan kemenangan Barcelona. Tim beralias La Blaugrana menutup kompetisi dengan keunggulan satu angka atas Los Blancos.
"Luis Enrique, sebagai pemain Real Madrid, merasakan penderitaan dalam dua episode di Tenerife," kata Estebaranz.
Baca juga: Simpati Mesut Oezil terhadap Kisah Pilu Bocah Jakarta Utara
???????? @CDTOficial did Barça a massive favour in 1992, and in 1993 they did it again! What an incredible story! ???? https://t.co/dlJ7L8PkjB pic.twitter.com/UCByXZYAiy
— FC Barcelona (@FCBarcelona) May 18, 2017
Kini, ketika La Liga 2016-2017 menyisakan satu pekan, Enrique membutuhkan keajaiban serupa. Kali ini, dia tentu berharap rotasi klasemen berakhir manis alih-alih pahit ketimbang 24 tahun lalu.
Di tabel sementara, Barcelona tengah tertinggal tiga poin dari Real Madrid. Artinya, Enrique harus membawa timnya memenangi laga pekan pamungkas melawan Eibar sambil berharap Real Madrid takluk di markas Malaga pada waktu bersamaan, Minggu (21/5/2017).
Entah berdasarkan pengalaman pahitnya bersama Real Madrid atau tidak, Enrique melihat keajaiban pada pekan terakhir sangat mungkin terjadi.
Alasannya, Malaga memiliki potensi sebagai "pembunuh" tim besar, seperti ketika menang 2-0 atas Barcelona pada pekan ke-31, 8 April 2017.
"Kalau kami kalah, tim lain juga bisa kalah di kandang Malaga," tutur Enrique.
Editor | : | |
Sumber | : | Guardian, Marca, Barcelona |
Komentar