Jorge Valdano adalah salah satu legenda Real Madrid yang sukses memberikan titel juara liga sebagai pemain dan pelatih. Di sisi lain, ia juga sempat menjadi sumber malapetaka buat Los Blancos.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Karier Valdano di Santiago Bernabeu sebetulnya singkat, tapi penuh kesan. Ia tiga musim menjadi bagian generasi Quinta del Buitre Madrid yang begitu dominan di Spanyol dan akhirnya pensiun karena hepatitis pada 1987.
Valdano lantas alih profesi sebagai arsitek tim, termasuk mengantar Madrid juara liga pada 1994/95, melawan dominasi dream team Barcelona.
Nah, sebelum melatih Madrid, Valdano membesut Tenerife. Pada akhir musim 1991/92, di jornada pamungkas liga, Tenerife asuhan Valdano menjamu Madrid besutan Leo Beenhakker.
Madrid tengah berada di puncak klasemen dan unggul satu poin dari Barca di posisi dua. Menang atas Tenerife, yang dilatih oleh seorang Madridista dan sudah tak punya kepentingan apa-apa, Madrid akan digaransi juara liga.
Baca Juga:
- Timnas U-19 Menang 2-0 Pada Uji Coba Kedua di Bali
- Atep Ajak Pemain Persib Kerja Keras dan Waspada
- Serunya Berburu dan Bermain di Indonesia Sport Expo & Forum
Alih-alih menang, Madrid malah tertahan seri 2-2 meski sempat unggul dua gol terlebih dahulu. Barca menang di partai lain dan menyalip Madrid di jornada terakhir untuk menjadi juara.
Memori serupa menyeruak musim ini begitu mengetahui perebutan juara berlangsung sampai pekan terakhir. Kemiripan makin menjadi mengingat di partai terakhir, Madrid berjumpa Malaga pada Minggu (21/5), tim lain yang dilatih seorang Madridista, Michel.
Pelatih bernama lengkap Jose Miguel Gonzalez Martin del Campo itu sempat lebih dari satu dekade bermain buat Los Blancos dan juga salah satu personel tim yang ditahan imbang Tenerife di pertandingan penutup kompetisi 1991/92.
Karena itu, Michel pun segera diingatkan awak media soal kans dirinya mengikuti jejak Valdano 26 tahun lalu buat menggagalkan eks klub asuhannya.
Jawaban Michel atas pertanyaan media itu rupanya bikin berang kubu Blaugrana. Bagaimana tidak? Michel menjawabnya begini.
“Bedanya saya dengan Valdano, saya lebih Madridista daripada Valdano,” ucap Michel.
Profesional
Apa yang diucapkan Michel sama sekali tak keliru. Ia lebih lama main buat Madrid, 14 tahun. Michel dan Valdano sama-sama bagian Quinte del Buitre dan merumput bareng pada periode 1984-1987. Tapi, Michel asli orang Madrid dan alumnus akademi Los Blancos.
Hanya, ia mengucapkan status sebagai Madridista saat membesut Malaga dan akan menghadapi laga penting kontra Madrid, yang berpotensi memengaruhi nasib klub lain, dalam hal ini Barcelona.
Jelas asumsi yang muncul bahwa Michel akan membiarkan Madrid menang untuk meraih gelar juara liga yang pertama sejak 2011/12.
Mengurangi kontroversi, Michel juga menambahkan, “Madrid memang tim saya, tapi Malaga juga. Kami akan profesional dan mengincar kemenangan,” tutur Michel lagi.
Ucapan kedua tak banyak membantu. Barca sudah berang dan mengadukan Malaga dan Michel ke Komite Etik La Liga dan RFEF.
Barca berharap Malaga profesional, seperti yang mereka lakukan saat dua kali sukses mengambil poin dari mereka musim ini. Ya, Malaga, dan terutama kiper Carlos Kameni, tampil brilian ketika menahan seri 0-0 di Camp Nou dan menang 2-0 di pertemuan kedua di La Rosaleda.
Bisakah Malaga melakukannya kontra Madrid? Rasanya sulit. Bukan soal perdebatan terkait status Michel, tapi lebih karena Madrid begitu ngotot menjuarai kompetisi domestik musim ini.
Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo cs. punya segala syarat yang dibutuhkan buat memenangi duel nanti, sekaligus mencegah potensi terulangnya malapetaka Valdano 1992.
PRAKIRAAN FORMASI
Malaga (4-3-3): 1-Kameni, 23-Torres, 5-Llorente, 24-Hernandez, 15-Ricca, 14-Recio, 31-Fomals, 20-Keko, 21-Jony, 7-Juankar, 19-Sandro, Pelatih: Michel, Cadangan: 3-Demichelis, 11-Castro, 8-Santos, 9-Dias, 25-Rodriguez, 13-Boyko, 4-Villanueva.
Madrid (4-3-1-2): 1-Navas, 23-Danilo, 5-Varane, 4-Ramos, 12-Marcelo, 19-Modric, 14-Casemiro, 8-Kroos, 2-Isco, 9-Benzema, 7-Ronaldo, Pelatih: Zinedine Zidane, Cadangan: 6-Nacho, 17-Vazquez, 10-James, 16-Kovacic, 20-Asensio, 15-Coentrao, 13-Casilla.
PREDIKSI: BOLA: 45-55
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.769 |
Komentar