Mirror termasuk salah satu media yang mengangkat kembali kedua pernyataan Mou yang bertolak belakang itu.
"Dari 'Saya tak ingin memenanginya' ke 'pertandingan terbesar dalam sejarah kami' - Bagaimana Jose Mourinho Mengubah Pandangannya soal Liga Europa," begitu judul yang dipakai media Inggris tersebut.
Seperti pepatah Latin yang mengatakan: Tempora mutantur et nos mutamur in illis alias waktu berubah dan manusia ikut berubah di dalamnya, pendapat Mourinho soal ajang yang kerap dianggap sebagai turnamen kelas dua ini sepertinya memang telah berubah.
Tetapi, hal tersebut tidak terjadi begitu saja.
Hak untuk tampil di Liga Champions musim depan bagi pemenang Liga Europa membuat Mou ngebet merebut gelar juara.
Mou sendiri belakangan mengakui ia lebih memprioritaskan Liga Europa dibandingkan finis di empat besar Liga Premier.
"Sebenarnya bukan perjudian, malah keputusan sederhana yang didasarkan pada akal sehat. Soal gengsi dan finansial, Liga Champions adalah Liga Champions. Jika tidak bisa tampil di ajang itu, ya memang karena tidak cukup bagus untuk bisa tampil," kata Mou.
United akhirnya harus menutup duel leg kedua dengan hasil imbang 1-1.
Namun, Ander Herrera cs tetap melaju ke partai puncak berkat kemenangan tipis 1-0 di pertemuan sebelumnya.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Mirror |
Komentar