Di uji coba melawan Persija, timnas kesulitan menciptakan peluang. Bagaimana rencana Anda meningkatkan sektor ini?
Saya melihat pertandingan melawan Persija sangat menarik karena tim bermain sangat kompak.
Dalam pertandingan antara tim yang berisi pemain berusia 17-18 tahun melawan tim senior, timnas sudah memperlihatkan hal yang sangat positif.
Jika dibandingkan dengan pertandingan melawan Myanmar dan kemudian melawan Persija, ada peningkatan yang sangat besar.
Anak-anak memperlihatkan kemajuan pesat, mereka lebih kompak dan sulit ditembus.
Mungkin yang masih perlu diperbaiki adalah pergerakan pemain ketika mulai membangun serangan. Elemen ini harus lebih baik lagi, lebih terorganisasi.
Yang jelas, sejak melawan Myanmar, kemudian Persija, dan terakhir Persita, selalu ada kemajuan.
Mungkin terkadang anak-anak harus diingatkan bagaimana menghasilkan strategi yang lebih baik.
Timnas direncanakan menghadapi Kamboja dan Puerto Rico. Apa harapan dari laga ini?
Sebagai pelatih, saya masih belum tahu kepastian uji ini. Yang pasti, semua yang sudah kami lakukan bersama pemain, yakni 7 sesi latihan dan 3 uji coba, semuanya masuk dalam catatan.
Apakah nantinya timnas akan melawan keduanya atau hanya salah satu? buat saya sama saja.
Yang penting di pertandingan tersebut kami bisa melakukan analisis dan koreksi terhadap pemain.
Saat melawan Persita, kami mengoreksi hal bagus dan tidak bagus yang dilakukan pemain.
Semua koreksi itu akan coba diaplikasikan di laga persahabatan berikutnya. Saya ingin menunjukkan hal-hal baru bila nanti jadi melawan Kamboja dan Puerto Rico.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar