Conte mengakui bahwa dengan laga tersisa, timnya memiliki kemungkinan besar untuk meraih gelar juara Premier League. Akan tetapi, manajer berusia 47 tahun ini tidak mau terjebak pada euforia juara yang belum resmi didapatkan timnya.
“Kami tidak mau lupa bahwa tim memulai musim dengan banyak masalah. Jadi, redam dulu spekulasi atau skenario seperti itu,” ucap Conte, yang mengakui bahwa dirinya sangat mengidamkan trofi Premier League karena menurutnya sangat fantastis.
Conte terkenal sebagai seorang sosok yang serius dan memiliki perhitungan matang demi tercapainya target besar. Jadi, tidak salah apabila manajer asal Italia ini langsung berusaha mematahkan spekulasi ataupun skenario yang dikembangkan media Inggris.
Dalam kondisi ini, Conte benar karena kepalanya kini tengah dipenuhi bagaimana Chelsea bisa melakukan pencapaian yang hebat pada musim ini, yaitu meraih gelar ganda. Tidak hanya Premier League, melainkan pula bisa meraih trofi Piala FA dalam semusim.
Baca Juga:
- Hasil Liga 1, Kemenangan Milik Tim Tamu
- Kapten Persib Petik Pelajaran di 5 Laga Awal
- Messi Tak Koleksi 'Ronaldo'
Chelsea memang berpeluang meraih gelar ganda karena sudah berada di partai final Piala FA dengan jadwal bertemu tim sesama Kota London, yaitu Arsenal pada 27 Mei mendatang. Tentu sebuah tantangan yang besar bagi Conte pribadi.
Satu hal lagi yang mungkin bisa menjadi catatan menarik bagi Conte pada musim pertamanya ialah potensi menjadi juara Premier League dengan mengantongi angka di atas 90. Jika Chelsea mampu memenangi keseluruhan sisa laga, maka The Blues akan mencapai 93 angka.
Sepanjang sejarah klub, Chelsea pernah meraih poin tertinggi pada era Jose Mourinho saat menjadi juara Premier League musim 2004-2005. Ketika itu, Chelsea meraih 95 angka.
Sejak itu, belum ada lagi tim yang mampu menutup musim dengan pencapaian di atas 90 angka. Pada musim 2008-2009 saat Manchester United menjadi juara, pencapaiannya berakhir di angka 90.
Karena itu, tersedia banyak sisi yang bisa dicapai Conte pada musim 2016-2017 ini.
Conte sendiri pernah menorehkan rekor pribadi, yaitu dengan melakukan pencapaian tertinggi saat membawa Juventus menjadi juara Serie A Italia untuk ketiga kalinya pada musim 2013-2014 dengan 102 angka.
Sebelumnya, saat membawa Juventus juara pada musim 2011-2012 ia memperoleh 84 angka, sedangkan pada musim 2012-2013 juara dengan meraih 87 angka.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar