Pino dan Gonzales memang jarang bertemu. Saat Pino baru tiba, Gonzales menjalani umrah. Pino baru sekali mentas meski sudah hampir tiga minggu di Arema.
Itu pun hanya 25 menit terakhir saat berhadapan dengan Bhayangkara FC dan mengalami cedera saat melawan Persiba. Namun, kini keduanya sudah bisa menjadi duet mematikan.
“Duet Pino dan Gonzales mungkin saja terjadi karena inilah yang saya idamkan. Ditambah dukungan dari Esteban Vizcarra. Adaptasi Pino bagus. Dia tidak mengalami kesulitan dalam hal bahasa karena ada banyak pemain Amerika Latin di Arema,” tutur Aji.
Baca Juga:
- Pierre-Emerick Aubameyang segera Bertolak ke Paris?
- Bek Asing Persegres 'Mogok', Pelatih Hanafi Kecewa
- Manchester United Siapkan Rp 1,1 Triliun untuk Beli Ayam
Gengsi
Pertemuan Aji dan Jacksen juga memunculkan gengsi tersendiri. Keduanya pernah sama-sama membawa Persebaya menjadi juara Liga Indonesia pada 1997.
Namun, kedekatan emosional itu tetap tak memengaruhi tensi laga nanti. Baik Arema maupun Barito Putera sama-sama berambisi melukai rekor tak terkalahkan lawannya.
Hasil seri manjadi wajar mengingat laga nanti berlangsung ketat. Singo Edan punya tugas besar jika ingin menaklukkan Laskar Antasari. Pasalnya, Rizki Pora cs tak ingin menyerah meski tampil di hadapan Aremania.
“Kami bermain seperti biasa. Semua tahu tugas masing-masing. Kami mewaspadai semua pemain Arema. Lawan kami itu tim,” kata Jacksen.
"Arema punya sistem bermain yang bagus. Dari belakang sampai depan membahayakan. Kami fokus kepada tim, tidak ada satu nama khusus," tuturnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar