Determinasi
Filosofi Allegri sangat berlawanan dengan Conte, pendahulunya di kursi pelatih Si Nyonya Tua.
Mentor Allegri dalam dunia kepelatihan, Giovanni Galeone, menunjukkan perbedaan mencolok antara mantan anak asuhnya itu dengan Conte.
"Saya beri Anda contoh. Italia asuhan Conte bermain bagus kontra Spanyol di Udine lalu menantang Jerman dan kalah 0-3. Analisis taktik Conte sehari berikut demikian: 'Pada level seperti ini, kami perlu determinasi'," kata Galeone, yang menukangi Allegri di Pescara, Perugia, dan Napoli.
Di lain sisi, Allegri nyaris tak pernah berbicara soal determinasi. Hal yang ia sorot selalu bersinggungan dengan teknik seperti operan atau cara bertahan terbaik.
Pelatih yang akrab disapa Max itu juga begitu luwes dalam penerapan formasi. Di bawah Allegri, Juve pernah mentas dengan sejumlah formasi seperti 3-5-2, 4-3-1-2, 4-3-3, dan yang terbaru 4-2-3-1.
Pengetahuan mendalam Allegri soal taktik memungkinkan Si Nyonya Tua untuk menghadapi bermacam tipe lawan di pentas Eropa.
Namun, bukan berarti skuat asuhan Allegri kehilangan determinasi dan rasa lapar ala Juve besutan Conte.
Ketika membekuk Barcelona 3-0 di perempat final leg I Liga Champion 2016/17, personel Juventus mencatat jarak jelajah sejauh 108,7 kilometer alias nyaris 10 kilometer lebih banyak ketimbang sang lawan!
Allegri tampaknya harus sedikit merevisi ucapannya tadi. Juve menang di pentas antarklub Eropa musim ini dengan teknik dan berlari.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.764 |
Komentar